Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Nekat Koalisi Pejalan Kaki Kampanyekan Tertib Berlalu Lintas

Kompas.com - 27/06/2016, 10:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- "Pah, kok motor boleh lewat trotoar sih? (Trotoar) itu kan buat jalan kaki?" begitu pertanyaan polos yang disampaikan anak berusia enam tahun kepada ayahnya, Anthony Ladjar.

Pertanyaan itu seketika menyadarkan Anthony yang sedang membawa sepeda motornya melintas di trotoar. Sadar bahwa trotoar merupakan hak pejalan kaki, Anthony kemudian mengajak rekan-rekannya untuk melakukan aksi untuk menggugah kesadaran tertib berlalu lintas.

Pada 2011, ia bersama “KRL Mania” membentuk Koalisi Pejalan Kaki yang beranggotakan tujuh orang. Selain Anthony, di antaranya ada Deddy Herlambang, Sugihardjo, Alfred Sitorus, dan Ahmad Safrudin. Hanya butuh waktu dua pekan bagi mereka untuk memutuskan langsung beraksi di trotoar.

"Kami bikin satu spanduk, tulisannya motor dilarang naik trotoar dan menghadang mereka. Pengendara motor yang melintas di trotoar langsung (kami) gotong motor mereka ke jalan raya," kata Anthony.

Beberapa aksi yang dilakukan Koalisi Pejalan Kaki dianggap nekat, misalnya diam mematung sambil memegang poster hingga tidur di trotoar.

"Kami sudah tahu risikonya. Aksi ekstrem kami yang tidur di trotoar ini tersebar di media sosial," kata seorang pendiri Koalisi Pejalan Kaki, Alfred.

Pada 2012, Koalisi Pejalan Kaki menjadikan aksi menghadang pengendara motor sebagai kegiatan rutin mingguan setiap hari Jumat.

Tujuan aksi tersebut adalah untuk mengedukasi dan mengembalikan kesadaran pengguna jalan mengenai tertib berlalu lintas.

"Entah itu bagi pejalan kaki atau pengendara, harus sama-sama ditertibkan. Sebab, masih banyak pejalan kaki yang keliru juga, seperti menyeberang sembarangan tidak pada tempatnya," kata Alfred.

Halaman:


Terkini Lainnya

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

DPRD DKI Minta Warga Ikut Bantu Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Kepulauan Seribu, Kaki dalam Kondisi Hancur

Megapolitan
Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Mayat Laki-laki Mengapung di Perairan Laut Pulau Kotok Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com