JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemudik mengeluhkan kurang memadainya fasilitas di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Para penumpang harus naik-turun tangga untuk mencapai peron 3, 4, dan 6.
Hal itu menyulitkan para penumpang kereta terutama yang membawa barang cukup banyak.
"Coba ada eskalatornya, kan nggak capek naik-turun," kata Titin, penumpang kereta Matarmaja yang kerepotan saat menuntun anaknya dan membawa kardus di stasiun itu, Jumat (8/7/2016).
Kesulitan juga dirasakan penumpang yang membawa koper. Koper terpaksa diangkat dan tidak bisa diseret.
"Biar koper tidak berat kan tetap repot ya, bisa keluar uang lagi sampai Rp 30.000 untuk jasa porter," kata Maulana, penumpang lainnya.
Kepala Humas DAOP 1 PT KAI Bambang Prayitno mengatakan, pihaknya memang sedang mengupayakan agar Stasiun Senen ramah difabel.
"Pasar Senen karakteristiknya beda. Tangga sudah ada dari jaman dulu, bangunan ini kan cagar budaya, jadi sedang kami pikirkan bagaimana difabel, orangtua, dan anak-anak supaya aksesibilitasnya gampang," kata Bambang.
Di Jakarta, Stasiun yang melayani perjalanan jarak jauh selain Stasiun Pasar Senen adalah Stasiun Gambir, Stasiun Jatinegara, dan Stasiun Jakarta Kota. Stasiun Jatinegara dan Jakarta Kota struktur stasiunnya tidak tingkat sehingga mudah untuk menuju peron.
Adapun Stasiun Gambir sudah punya eskalator untuk mengakses peron yang berada di lantai atas.
Karena Stasiun Pasar Senen belum ramah difabel, Bambang memastikan bahwa petugas di stasiun itu akan siap membantu mereka yang perlu pertolongan.
"Selama kami masih bisa, siapapun yang butuh pertolongan, seperti mengangkut kursi roda, akan kami bantu," kata Bambang.