Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Planetarium Lebih Sering Dikunjungi Siswa dari Luar Jakarta...

Kompas.com - 14/07/2016, 08:24 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Planterium merupakan salah satu aset milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang lokasinya berada di Kompleks Taman Ismail Marzuki.

Sejak Mei 2016 lalu, Planetarium sudah dibuka kembali setelah sempat ditutup karena kerusakan alat.

Setelah dibuka, 1.000 hingga 1.500 orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, berkunjung ke Planetarium untuk mengenal benda-benda langit.

Pengunjung terbilang ramai karena bertepatan dengan libur sekolah. Namun, ada satu hal yang disayangkan oleh pihak Planetarium.

Kepala Sub Bagian Umum Planetarium Eko Wisnu mengatakan, kebanyakan pengunjung Planetarium berasal dari provinsi di luar DKI Jakarta, khususnya mereka yang berkunjung dalam rombongan dari sekolah-sekolah.

"Kebanyakan yang datang sekolah dari luar Jakarta, seperti Bekasi, Tangerang, dan Bogor," ujar Eko kepada Kompas.com, Rabu (13/7/2017).

Eko menyayangkan jarangnya sekolah di Jakarta membuat program kunjungan ke Planetarium bagi siswa-siswinya.

Padahal, kata Eko, anak-anak di Jakarta juga ingin belajar dan melihat benda langit di Planetarium.

Planetarium yang merupakan aset DKI justru tidak dinikmati oleh warga Jakarta sendiri.

"Kenapa sih, ini kan aset DKI, tetapi kok dinikmati oleh yang bukan dari Jakarta," ujar Eko.

Soal transportasi

Eko mengaku telah mendengarkan masukan dari kepala sekolah di Jakarta terkait hal ini. Menurut Eko, para kepala sekolah itu mengeluhkan biaya untuk transportasi siswa-siswi menuju Planetarium.

"Sudah banyak yang melapor kepada saya untuk minta diteruskan kepada wali kota atau pihak terkait. Mereka enggak bisa ini karena masalah transportasi," ujar Eko.

Saat melakukan kunjungan, pihak sekolah memerlukan bus untuk mengantar siswa dan siswi ke Planetarium.

Pihak sekolah, kata dia, merasa keberatan karena harga sewa bus yang relatif mahal. Sementara itu, pihak sekolah kini dilarang mengambil pungutan dari orangtua murid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com