JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginstruksikan mengganti kabel pompa Waduk Pluit. Sebelumnya, empat pompa Waduk Pluit mati karena diduga ada gangguan kabel bawah tanah yang mati.
"Kami sudah suruh beli kabel aja biar nyambung. Ganti kabel," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (14/7/2016).
Basuki menyebut pompa Waduk Pluit harus terus berfungsi optimal. Jika pompa tak berfungsi, maka wilayah Ibu Kota bisa terendam.
Menurut dia, permasalahan listrik mati sudah terjadi sejak tahun 2015 lalu. Saat itu, Pemprov DKI Jakarta menghabiskan anggaran miliaran rupiah untuk mengganti kabel baru.
Basuki mengatakan, pompa Waduk Pluit dapat mati selama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Muara Karang meledak.
"Jadi gara-gara kabel, kamu mau biarin empat mesin (pompa) enggak nyala? Ini kan La Nina, jadi enggak ada cerita Juni-Juli enggak hujan, akan terus hujan lho ini," kata Basuki.
Sebelumnya, Basuki menduga ada sabotase atas matinya pompa Waduk Pluit. Terlebih ketika mengetahui alasannya adalah kerusakan kabel di bawah tanah.
"Ini mah sabotase, kalau Waduk Pluit rusak, tenggelam Jakarta. Itu sudah kurang ajar (kalau sabotase), itu bisa tenggelam Jakarta saya jamin. Kurang ajar namanya," ujar Basuki.