JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan menghadiri pelaksanaan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di SMA 6 (Mahakam) dan 70 (Bulungan) pada Senin (18/7/2016) besok. Kedua sekolah itu dipilih karena dikenal kerap berseteru satu sama lain.
"Saya sengaja nanti ke SMA 70 dan 6, mereka mengadakan MPLS gabung menjadi satu. Katanya kedua sekolah ini terkenal suka berantem, bullying dan bikin geng," kata Djarot, di Mayestik, Jakarta Selatan, Minggu (17/7/2016).
Sehingga, ia akan membekali kepada murid serta orang tua murid di kedua sekolah tersebut untuk tidak membuat geng. Selain itu, ia menegaskan tidak boleh ada tindak kekerasan dalam pelaksanaan MPLS selama tiga hari mendatang.
"MPLS harus diisi dengan kegiatan yang positif dan membuat peserta didik kerasan belajar di sekolah," kata mantan Wali Kota Blitar tersebut.
Sanksi berat akan diberikan bagi sekolah yang ketahuan melakukan bullying terhadap siswa baru. Pelaku bullying, lanjut dia, akan langsung dikeluarkan dari sekolah.
"Lagian setiap sekolah sudah membuat peraturan. Kan sudah jelas sanksinya, akan dikeluarkan dari sekolah," kata Djarot.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sopan Adrianto juga akan mendampingi Djarot saat pembekalan MPLS. Dia mengatakan, penyelenggara MPLS bukanlah murid, melainkan guru. Hal itu diatur dalam Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016.
"MPLS tidak boleh melibatkan para alumni dan senior di sekolah itu. Tapi benar-benar menjadi tanggung jawabnya guru," kata Sopan.