Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan "Teman Ahok" soal Pernyataan Putu Artha Terkait "Soft Landing"

Kompas.com - 19/07/2016, 20:34 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara "Teman Ahok", Singgih Widyastomo, mengatakan, Teman Ahok masih tetap menginginkan I Gusti Putu Artha tetap berada di relawan pendukung Ahok.

Pernyataan Teman Ahok tersebut untuk menanggapi pembicaraan yang tersebar di media sosial di mana Putu menyebut dirinya berniat untuk keluar dari jaringan pendukung Ahok.

Singgih mengatakan, Putu sangat diperlukan, khususnya terkait pengalamannya menjadi Komisioner Pemilihan Umum (KPU).

"Kami masih butuh Pak Putu karena beliau paham regulasi pemilihan. Kami juga belum ketemu beliau dan masih via phone saja (untuk menanyakan hal itu)," ujar Singgih saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/7/2016).

Di samping pernyataan Putu itu, percakapan lain yang tersebar yaitu Putu menyebut Ahok sedang mempersiapkan soft landing. Singgih mengaku tidak mengetahui arti kata itu. Namun, apa pun artinya, itu merupakan pendapat Putu secara personal dan bukan mewakili relawan pendukung Ahok.

"Saya enggak ngerti bahasa-bahasa soft landing, masih anak-anak, enggak paham bahasa itu. Tapi kami udah minta tanggapan Pak Putu, dia bilang, 'Saya juga enggak tahu bakal sebesar ini', tapi itu pendapat pribadinya," ujar Singgih.

Sebelumnya, sejumlah percakapan tersebar di media sosial di mana Putu berniat untuk keluar dari jaringan relawan pendukung Ahok. Percakapan lainnya terkait pernyataan Putu yang menyebut Ahok tengah mempersiapkan soft landing. (Baca: "Teman Ahok": Jalur Independen atau Parpol Sama Saja, Tujuan Awal Kami Jadikan Ahok Gubernur)

Putu menyebut pernyataan soft landing itu, menurut dia, Ahok akan mengajak "Teman Ahok" untuk berdialog agar Teman Ahok tidak kecewa jika Ahok memilih partai politik sebagai kendaraannya untuk maju pada Pilkada DKI 2017. Begitu juga agar pendukung Ahok lainnya tidak "blunder" soal tujuan Ahok memilih parpol.

Menurut Putu, tersebarnya percakapan itu melampaui standar moral yang dia pegang. Itulah alasan dia berniat untuk keluar dari jaringan pendukung Ahok. Namun, Putu menyebut dirinya telah mengurungkan niat itu karena bujukan dari relawan Ahok. (Baca: Beredar Pembicaraan I Gusti Putu Artha Berniat Keluar dari "Teman Ahok")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com