JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyempatkan diri meninjau tempat penyimpanan vaksin seusai halalbihalal di Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Di sana, beberapa petugas di ruang penyimpanan vaksin menyodorkan Basuki sebuah jaket tebal seperti untuk musim dingin.
Sebanyak 20.000 vaksin disimpan di dalam ruang pendingin dengan suhu -2 hingga 8 derajat celcius.
"Eh, enggak usah pakai jaket, Bu," kata Basuki kepada seorang petugas yang memberi jaket, Jumat (22/7/2016).
Basuki akhirnya tertarik untuk masuk ke dalam ruang pendingin tersebut. Meski sempat menolak, akhirnya dia menggunakan jaket tebal.
Sekitar tiga menit, Basuki bersama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto, Sekretaris Dinas Kesehatan DKI Jakarta Een Haryani, dan Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widiastuti meninjau ruang pendingin penyimpanan vaksin.
"Ini setiap harinya, kami cek paling tidak dua kali sehari," kata Een kepada Basuki.
Adapun puluhan ribu vaksin ini akan disalurkan kepada puskesmas dan rumah sakit umum daerah (RSUD) di Jakarta. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memperoleh vaksin dari Kementerian Kesehatan.
Menurut Koesmedi, masyarakat dapat memperoleh vaksin secara cuma-cuma alias gratis di puskesmas serta RSUD.
Basuki mengungkapkan pentingnya pemberian vaksin bagi anak-anak. Tiap anak yang akan mendaftarkan diri ke sekolah dasar harus memiliki sertifikat imunisasi dasar.
"Kalau tidak ada sertifikat, anak kamu tidak bisa sekolah loh. Jadi orang DKI itu, tidak mungkin tidak divaksin," kata Basuki.
Vaksin yang wajib diberikan adalah imunisasi BCG, imunisasi DPT, imunisasi polio, imunisasi campak dan imunisasi hepatitis B. Sertifikat imunisasi akan diterbitkan oleh puskesmas maupun suku dinas kesehatan.