JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan warga korban vaksin palsu masih mendatangi Puskesmas Kecamatan Ciracas untuk mengikuti vaksin ulang dan pemeriksaan anak. Antrean panjang terlihat di lantai bawah puskesmas yang berlokasi di Jalan Haji Baping, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.
Pantauan Kompas.com, Rabu (20/7/2016), warga antre di lorong yang menuju ke ruangan dokter anak. Antren terjadi karena dokter yang melayani pemeriksaan dan vaksin ulang hanya dua orang.
Salah satu warga korban vaksin palsu di Klinik Bidan Elly, Eko (35), berharap ada penambahan dokter agar pelayanan vaksin ulang lebih cepat.
"Pemerintah harus all out, kan dokter di Indonesia itu banyak," kata Eko di puskesmas tersebut.
Eko mengatakan, situasi ini memang amat menyita waktunya. Dia datang sejak pukul 09.00 dan mendapat antrean nomor 35. Adapun data pasien vaksin ulang terakhir sampai pukul 10.30 sudah mencapai 50 orang.
Eko menyebut vaksin ulang ini sangat menyita waktu. Dia harus izin dari tempat kerjanya untuk menemani istrinya.
Dia berharap, anaknya yang sejak lahir melakukan vaksin di Bidan Elly, dapat segera diperiksa atau divaksin ulang.
Ia menyesalkan pemerintah kecolongan terkait beredarnya vaksin palsu, seperti di Bidan Elly.
"Kita lihat pengalaman yang ada kenapa bisa kebobolan. Sekarang vaksin ulang pun saya jadi enggak bisa percaya seratus persen. Tapi saya berharap ini juga asli, karena kan dari pemerintah," ujar Eko.
Nena (27), pasien RS Harapan Bunda juga merasakan hal yang sama. Nena mendapat nomor antrean 40.
"Antreannya panjang, capek ngantrenya. Saya dapat nomor 40 tapi ini yang dipanggil baru nomor 10," ujar Nena.
Nena mengatakan, dia datang ke puskesmas ini lantaran pernah dua kali ke RS Harapan Bunda, namun tidak mendapat vaksin ulang dan pemeriksaan untuk anaknya.
"Cuma isi surat di posko crisis center sama posko yang satu lagi tapi belum ada info dari manajemen di sana," ujar Nena.
Ia berharap segera mengetahui apakah anaknya yang berusia 13 bulan menerima vaksin palsu di RS Harapan Bunda atau tidak.
"Karena anak saya sejak lahir vaksin di sana, dan salah satunya vaksin Pediacel," ujarnya.