Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Puntung Rokok, Seorang Warga Pademangan Tewas Dikeroyok

Kompas.com - 22/07/2016, 14:33 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polsek Pademangan, Jakarta Utara, meringkus empat orang tersangka pengeroyokan yang mengakibatkan seorang warga bernama Jumali (35) tewas pada 6 Juli lalu, tepat pada malam takbiran.

Keempat tersangka itu adalah Anwar Arif alias Acong (19), Sharoni alias Pisang (22), Hendra Kurniyanto (21), dan Hendri Suryana (22). Satu tersangka lagi, yaitu Roxi, yang diketahui sebagai pemicu pertengkaran itu, masih kabur dan tengah dilakukan pengejaran.

Kapolsek Pademangan, Kompol Andi B Rahman, Jumat (22/7/2016), mengatakan, pengeroyokan bermula ketika tersangka Roxi, yang sedang naik bus bersama rombongannya, melemparkan puntung rokok ke arah bus yang dinaiki Jumali. Puntung rokok itu tak sengaja masuk ke dalam bus dan mengenai Jumali.

Saat itu, bus yang mengangkut rombongan Roxi dan rombongan Jumali berpapasan ketika ingin melakukan konvoi di daerah Pademangan. Jumali yang tak terima, langsung turun dari bus dan menghampiri Roxi.

"Mereka turun, adu mulut dan saat itu terjadi perkelahian," kata Andi.

Andi mengatakan saat dikeroyok, para tersangka menggunakan senjata tajam seperti pedang dan parang. Hal itu terlihat dari tujuh luka sabetan benda tajam yang ada di tubuh Jumali.

Keempat tersangka ditangkap pada waktu yang berbeda. Anwar, Sharoni, dan Hendra Kurniyanto ditangkap pada 9 Juli, sedangkan Hendri ditangkap pada 10 Juli.

"Rexi alias Kentut masih dalam pencarian," ujar Andi.

Sebagai barang bukti, pihak kepolisian mengamankan 3 buah parang, 2 buah pedang, dan baju Jumali.

Para tersangka dalam kasus itu dijerat dengan pasal 170 ayat 3 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com