Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Tewaskan Letkol Anton, Wawan Juga Ambil dan Jual Pistol Korban

Kompas.com - 25/07/2016, 16:26 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - AK alias Wawan menendang sepeda motor yang dikendarai Letkol Laut Anton Budiono hingga menyebabkan Anton tewas di daerah Tugu Tani, Jakarta pUSAT, pada 23 April 2016. AK juga membawa tas milik korbannya yang berisi senjata api dan barang berharga lainnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono mengatakan, setelah mengambil pistol milik korban, pelaku menjualnya kepada rekannya bernama Erik, kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Pistol tersebut dijual seharga Rp 3 juta.

"Hasil introgasi terhadap tersangka, diperoleh keterangan bawa pistol milik korban telah dijual kepada tersangka Erik sebesar Rp 3 juta melalui perantara Budi (DPO)," kata Awi di Mapolda Metro Jaya, Senin (25/7/2016).

Awi menambahkan, begitu mengetahui pistol korban sudah berpindah tangan, polisi mencari Erik. Dari hasil introgasi terhadap AK, Erik diketahui berada di sebuah taman yang terletak di Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat.

Polisi langsung melakukan pengejaran terhadap Erik. Namun, saat polisi tiba di lokasi, Erik menyadari keberadaan polisi dan akhirnya melarikan diri ke gang-gang sempit kawasan tersebut.

"Saat pelaku lari, ada benda yang terjatuh. Setelah di cek ternyata benda tersebut merupakan pistol milik korban dan selanjutnya pistol tersebut kami amankan," ucapnya.

 

Sebelumnya, Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya membekuk AK alias Wawan karena melakukan pencurian dengan kekerasan yang menewaskan Letkol Laut Anton Budiono.

AK ditangkap di tempat persembunyian di atas plafon rumah pamannya di Kota Bambu Selatan RT 007 RW 004, Palmerah, Jakarta Barat pada Jumat malam lalu.

Kejadian tersebut bermula saat Anton sedang mengendarai sepeda motor di kawasan Tugu Tani, Jakarta Pusat, pada 23 April 2016. Tiba-tiba korban dipepet oleh Wawan yang mengendarai sepada motor warna putih B 6148 PJD. Wawan disebut menendang sepeda motor korban hingga terjatuh dan kemudian menyebabkan korban tewas.

Saat korban terjatuh, tersangka pelaku menepikan sepeda motornya dan berpura-pura sibuk menolong korban. Namun bukannya menolong, pelaku malah mengambil tas hitam milik korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com