JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan bahwa dirinya tak pernah lagi berhubungan dengan Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik, semenjak dirinya keluar dari Partai Gerindra.
Menurut Ahok, dirinya hanya berhubungan dengan Taufik jika ada rapat paripurna di Gedung DPRD. Karena itu, Ahok membantah keterangan Taufik yang mengaku sempat terlibat "deal-dealan" dengan dirinya terkait besaran kontribusi tambahan pengembang reklamasi.
"Kalau itu benar (ada deal-dealan), tidak mungkin saya ngotot agar tetap 15 persen. Logikanya begitu saja, Pak," kata Ahok kepada Majelis Hakim dalam sidang kasus suap reklamasi di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (25/7/2016).
Taufik tercatat merupakan salah satu anggota Partai Gerindra. Sementara itu, Ahok diketahui menyatakan keluar dari partai tersebut pada September 2014. Menurut Ahok, sejak dirinya keluar dari Gerindra, ia dan para politisi partai tersebut selalu dalam posisi yang berseberangan. (Baca: Ahok Sebut Taufik Kurang Ajar jika Benar Fitnah Dirinya)
Kembali, ia menegaskan tidak pernah terlibat deal-deal dengan Taufik. Ahok bahkan menyatakan bantahannya dengan sedikit emosi.
"Jadi, kapan saya menemui mereka, pak. Taufik itu yang selalu menemui demonstran untuk menolak saya jadi gubernur. Makanya dia kurang ajar kalau fitnah saya seperti itu, Pak," ujar Ahok. (Baca: Ahok Tulis Kata "Gila" di Draf Raperda Reklamasi Usulan Taufik)