Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buwas Kirim Utusan ke Haris soal Dugaan Keterlibatan Oknum BNN dalam Jaringan Freddy

Kompas.com - 02/08/2016, 16:47 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) berharap Koordinator KontraS Haris Azhar bisa memberikan data atau bukti keterlibatan oknum anggotanya. Seperti diketahui, Haris mengungkap pengakuan gembong narkoba tersebut soal keterlibatan oknum aparat di sejumlah institusi termasuk BNN, terlibat di bisnis narkoba Freddy.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Budi Waseso alias Buwas mengaku sudah mengutus anggotanya untuk berbicara lisan dengan Haris. Tujuannya meminta Haris memberikan data terkait oknum BNN yang terlibat bisnis narkoba Freddy.

"Secara lisan saya sudah utus utusan untuk berkomunikasi dengan beliau (Haris) untuk beliau merespons. Saya berharap beliau akan berikan data itu ke kami," kata Buwas, di kantor BNN, di Jakarta, Selasa (2/8/2016).

Buwas belum bisa memastikan kebenaran pengakuan Freddy yang diungkap Haris. Namun, Buwas yakin Haris tidak sembarang mengungkap pengakuan Freddy.

"Saya yakin pasti beliau punya bukti. Beliau ini dari KontraS, saya kira beliau tidak main-main. Data dan fakta itu berikan kepada kita. Yakinlah saya verifikasi, menangani itu," ujar Buwas.

Kalau data keterlibatan oknumnya benar, Buwas mengatakan akan berterima kasih kepada Haris. Lembaganya menurutnya harus bersih oknum yang bermain di jaringan narkoba.

"Saya berterima kasih kepada saudara Haris kalau itu benar, karena kami komitmen kami harus bersihkan dari oknum siapapun yang di BNN harus bersih, bahwa kami ini memberantas narkoba," ujar Buwas.

Namun, kalau tidak benar, Buwas menyatakan Haris harus bertanggung jawab. Konsekuensinya bisa menyangkut masalah hukum, karena berkaitan dengan nama institusinya sebagai lembaga negara.

"Bila tidak benar ada konsekuensi hukumnya. Ini institusi negara dan sudah di-publish," ujar Buwas. (Baca: Kontras Ungkap "Curhat" Freddy Budiman soal Keterlibatan Oknum Polri dan BNN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

KASN Telusuri Status Cuti Supian Suri Saat Datang ke Kantor PAN

Megapolitan
Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Soal Duet Keponakan Prabowo dan Kaesang di Pilkada DKI, PSI: Untuk Meramaikan Suasana Saja

Megapolitan
Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Besi Ribar yang Jatuh di Lintasan MRT Masih Dievakuasi

Megapolitan
BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

BNNP DKI Jakarta Musnahkan 3.449,7 Gram Barang Bukti Narkotika

Megapolitan
Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Polisi: Besi Ribar yang Jatuh Mengenai Gerbong Kereta MRT

Megapolitan
Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Menantu di Jakbar Diduga Aniaya Mertuanya karena Permasalahan Pembayaran Gaji ART

Megapolitan
Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Bandar Narkoba di Pondok Aren Diduga Masih Dalam Pengaruh Sabu Sebelum Tewas Dalam Toren Air

Megapolitan
Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Operasional MRT Jakarta Dihentikan Sementara, Penumpang yang Sudah “Tap In” Bisa Minta Pengembalian Dana

Megapolitan
Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Fasilitas Publik di Jaktim Sudah Baik, tapi Masih Perlu Pembenahan

Megapolitan
MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

MRT Jakarta Pastikan Tidak Ada Korban Insiden Jatuhnya Besi Ribar ke Jalur Kereta

Megapolitan
KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

KPU Tidak Persoalkan Pemasangan Spanduk hingga Baliho Bacawalkot Bogor Sebelum Masuk Masa Kampanye

Megapolitan
Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Kaesang Digadang Jadi Cawagub Jakarta, Pengamat: Sekelas Ketua Umum dan Anak Presiden Minimal Cagub

Megapolitan
Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Penahanan Ditangguhkan, Eks Warga Kampung Bayam Kena Wajib Lapor

Megapolitan
Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Warga Dengar Suara Dentuman dan Percikan Api Saat Besi Crane Timpa Jalur MRT

Megapolitan
Pemprov DKI Bangun Saluran 'Jacking' untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Pemprov DKI Bangun Saluran "Jacking" untuk Atasi Genangan di Jalan Ciledug Raya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com