JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Monitoring dan Evaluasi Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Zaenal Abidin mengatakan pemalsuan kartu Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) yang diduga dilakukan oleh mantan ketua salah satu RT di Koja, Jakarta Utara, sudah dilakukan sejak 2014.
Dari sejumlah informasi yang didapat Zaenal saat mendatangi Puskesmas Kecamatan Koja, Kamis (4/8/2016), diketahui bahwa oknum mantan ketua RT itu memang sudah lama menjadi calo pembuatan kartu BPJS.
Oknum tersebut sebelumnya sempat membuat kartu BPJS yang asli sebelum akhirnya pihak Puskesmas mengetahuinya sebagai calo pembuatan BPJS dan langsung melarangnya. Namun karena tergiur dengan bayaran yang didapat, oknum mantan ketua RT itu kemudian nekat memalsukan kartu BPJS dengan bayaran Rp 80.000 untuk satu warga.
"Dulunya dalam pengurusan (kartu BPJS) masih asli karena langsung mengurus BPJS kesehatan ke puskesmas, tapi karena terindikasi dia calo maka tidak mengizinkannya lagi untuk mengurus, jadi warga harus mengurus dirinya sendiri," ujar Zaenal, saat dihubungi, Kamis sore.
Zaenal menyampaikan, saat didatangi warga dan pihak puskesmas, oknum mantan ketua RT itu mengelak dituduh memalsuan kartu BPJS. Adapun istri oknum tersebut mengatakan bahwa mereka mendapatkan kartu BPJS langsung dari puskesmas.
Zaenal mengatakan, pada 2014, puskesmas masih belum diperkenankan membagikan kartu BJPS. Itu mengapa Zaenal yakin jika oknum mantan ketua RT tersebut telah melakukan pemalsuan.
"Puskesmas pada tahun 2014 belum membagikan kartu, tapi (dalam aturannya) nanti tahun 2015 baru puskesmas baru terlibat dalam pembagian kartu. Jadi disitu ketahuan," ujar Zaenal.
Karena kasus itu, oknum mantan ketua RT tersebut akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya. Warga berencana melaporkan oknum mantan ketua RT itu ke pihak berwajib.
Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) hari ini mendatangi Puskemas Kecamatan Koja karena ada laporan dugaan pemalsuan kartu BPJS. Setelah diselidiki ternyata benar di daerah itu telah beredar sejumlah kartu BPJS palsu. Ada tujuh kepala keluarga (KK) yang ditipu oleh oknum mantan ketua RT itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.