Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Bisa Lari karena Gunakan Kaki Palsu, Pencuri Sepeda Motor Dihakimi Warga

Kompas.com - 09/08/2016, 12:22 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
S (37), tidak jera mencuri sepeda motor meski kaki kanannya menggunakan kaki palsu. Dia merupakan residivis kasus pencurian dengan kekerasan yang belum lama bebas dari lembaga pemasyarakatan.

Kali ini, S mencuri sepeda motor milik Muhamad Nur (68) pada Senin (8/8/2016) sekitar pukul 05.00 WIB, di Kampung Sungai Begog, RT 006/03, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara.

Tapi saat S beraksi, Nur memergokinya. Saat itu, Nur baru saja pulang dari shalat shubuh di masjid dan melihat S sedang berusaha menuntun sepeda motornya.

Padahal sebelum berangkat ke masjid, Nur sudah mengunci sepeda motor yang diparkir di halaman depan rumahnya itu.

"Pelapor baru saja shalat subuh dan kembali ke rumah dan melihat ada yang menuntun motornya, sedangkan motor tersebut terkunci di halaman rumahnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setiyono, melalui keterangan tertulis, Selasa (9/8/2016).

Mengetahui motornya dibawa, Nur pun menegur S. Namun S berdalih berada di halaman rumah Nur karena hendak buang air kecil.

Tidak mempercayai alasan pelaku, Nur memanggil warga lainnya untuk menangkap S. Panik melihat warga berdatangan, S mencoba melarikan diri, namun ia kesulitan berlari lantaran kaki kanannya menggunakan kaki palsu.

"Pelaku dapat diamankan oleh warga lantaran kakinya buntung dan gunakan kaki palsu yang menyebabkan dirinya tidak bisa lari. Saat diinterogasi petugas diketahui pelaku merupakan residivis kasus pencurian dengan kekerasan yang baru saja keluar dari lembaga pemasyarakatan," ucap Awi.

Kemudian S diamankan ke Polsek Cilincing setelah sempat dihakimi warga yang menangkapnya.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com