Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polda Metro Luncurkan Gerakan Sadar Hukum

Kompas.com - 11/08/2016, 12:28 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya menggelar kegiatan bertajuk Gerakan Sadar Hukum dan seminar tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak. Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Pertemuan Polda Metro Jaya, Kamis (11/8/2016) ini.

Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Suntana, mengatakan, kegiatan itu bertujuan untuk meningkatkan disiplin masayarakat terhadap aturan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Tujuan kegiatan ini agar masyarakat sadar akan hak dan kewajibannya dalam hukum," ujar Suntana dalam sambutannya.

Suntana menambahkan, dalam meningkatkan kesadaran hukum pada masyarakat, pihak kepolisian tidak bisa bergerak sendiri. Untuk itu, ia meminta peran serta pemerintah dan masyarakat agar terciptanya kesadaran hukum.

"Ini perlu peran serta semua elemen, tidak bisa kami bergerak sendiri untuk meningkatkan kesadaran hukum pada masyarakat," kata dia.

Suntana mengungkapkan, ada enam poin inti yang akan disosialisasikan kepada masyarakat terkait gerakan sadar hukum itu. Poin yang paling penting menurut dia terkait  penanggulangan kekerasan terhadap anak dan perempuan.

"Kekerasan terhadap anak dan wanita ini makin marak, tercatat pada 2015 ada 16.217 kasus. Berarti ada 4 sampai 5 kasus per hari," kata dia.

Gerakan itu, menurut Suntana, juga untuk menanggulangi masalah tawuran antar warga dan suporter, permasalahan narkoba hingga bahaya terorisme.

Dengan adanya gerakan itu diharapkan masyarakat menjadi lebih sadar hukum sehingga tercipta keamanan di masyarakat, khususnya yang berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

"Selain itu, diharapkan juga masyarakat tahu akan konsekuensi hukum yang akan diterima apabila terlibat dalam tindak pidana," kata Suntana.

Dalam kegiatan itu Polda Metro Jaya bekerjasama dengan DPD RI dan Himpunan Advokat Muda Indonesia (Hami) untuk memberikan sosialisasi hukum kepada masyarakat secara door to door.

Acara peluncuran hari ini dihadiri oleh Ketua DPD RI Irman Gusman, Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris, Mantan Menteri Tenaga Kerja, Fahmi Idris, Ketua DPD HAMI, Edwin, dan para pejabat utama Polda Metro Jaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com