Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Dorong Kepala Daerah Maju Pilkada DKI agar Adu Kinerja, Bukan Debat SARA

Kompas.com - 12/08/2016, 14:55 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mendorong kepala daerah berpengalaman maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017. Sebab, lanjut dia, Pilkada DKI Jakarta menjadi etalase untuk mempertontonkan kinerja seluruh kepala daerah se-Indonesia.

Sama halnya seperti Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu saat Joko Widodo (mantan Wali Kota Surakarta) maju bersama Basuki (mantan Bupati Belitung Timur).

"Bahwa kalau kamu jadi kepala daerah yang berhasil, kamu bisa jadi Gubernur DKI," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/8/2016).

"Kalau kamu belum pernah menjadi kepala daerah, itu yang susah untuk menyampaikan (program). Kamu hanya akan bilang, 'kalau saya jadi, akan begini...' mending bandingin yang sudah jadi," kata Basuki.

Selain Jokowi dan dirinya, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin juga mengikuti Pilkada DKI Jakarta 2012. Saat itu, Alex menjual kinerjanya sebagai program agar dapat menjadi gubernur.

Contohnya, seperti kemampuan membangun kampung atlet dan sarana atlet untuk kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) dalam waktu satu tahun. Kemudian, kata Basuki, Alex juga berjanji dapat membereskan permasalahan banjir Jakarta selama dua tahun.

"Nah kan Pak Alex Noerdin kampanyenya baik. Nah itu yang saya harapkan, supaya waktu nyalon gubernur itu terjadilah dialog kinerja, bukan SARA gitu lho," kata Basuki.

Dengan demikian, warga Jakarta dapat memilih pemimpin terbaiknya.

"Oh, kalau Jakarta pengin punya taman dan trotoar bagus kayak di Surabaya, berarti harus minta Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) jadi gubernur. Saya jawab dong, 'Eh gue juga bisa (bangun taman), cuma kasih gue waktu'. Nah ini dialognya jadi baik," kata Basuki.

Kompas TV Ahok Batal Ikut Pilkada Jika Ada Parpol Mundur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com