JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (15/8/2016) sore, aktivitas warga Bukit Duri yang pindah ke Rusun Rawa Bebek menjadi perbincangan warga yang tengah berkumpul di tenda mi ayam milik Sri, di depan gerbang rusun tersebut.
Devi yang bekerja melayani pembeli mi ayam, menunjukkan kepada Sri dan kawan-kawannya, sebuah foto unit blok Merpati Rusun Rawa Bebek yang baru saja ditempati warga Bukit Duri.
"Tuh gede banget ya, dapur sama ruang jemurnya sendiri," kata Devi berdecak kagum.
Sementara itu, Sri langsung menanggapi cerita yang diungkapkan Devi. Belum lama ini ia menghadap Kepala Rusun menanyakan kenapa bukan warga Pasar Ikan yang lebih dulu masuk ke rusun baru Rawa Bebek.
"Saya udah protes waktu itu, kenapa enggak kami dulu yang masuk sana, kan kami juga di sini sementara doang," kata Sri.
Sri menjelaskan bahwa sejak pertama direlokasi, ia dan tetangga-tetangganya dari Kampung Akuarium menempati unit rusun di blok A dan F, yang diperuntukkan bagi warga yang belum berkeluarga.
Unit rusun bagi warga Pasar Ikan dan Kali Krukut memiliki luas 4 x 6 meter dengan tipe studio. Ruang tamu, dapur, hingga ruang tidur bercampur jadi satu.
Kondisi ini berbeda dengan unit yang diterima warga Bukit Duri di blok Merpati. Luas unit di blok Merpati 6 x 6 meter dengan dua kamar, plus dapur dan ruang jemur.
"Mestinya kami duluan," kata Sri.
Adapun Kepala Pelayanan Unit Pengelola Rusun Rawa Bebek Ade Setyartini menuturkan bahwa warga Pasar Ikan memang hanya sementara menempati unit yang diperuntukkan bagi warga yang belum berkeluarga.
Setelah rusun bagi mereka rampung, kata Ade, barulah sebanyak 104 keluarga warga Pasar Ikan dipindahkan ke blok baru. Blok baru itu terletak di antara blok bagi warga Pasar Ikan dan blok bagi warga Bukit Duri. Bangunan itu kini sudah berdiri dan sedang dalam tahap penyelesaian.
"Rusun bujang itu memang rencananya buat yang bujang, sekarang baru ditempati 48 petugas PPSU yang bujang, nanti Desember gedung baru rampung, warga Pasar Ikan pindah," ujarnya.