Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Pasar Ikan Ingin Unit Rusun seperti Warga Bukit Duri

Kompas.com - 15/08/2016, 18:24 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Senin (15/8/2016) sore, aktivitas warga Bukit Duri yang pindah ke Rusun Rawa Bebek menjadi perbincangan warga yang tengah berkumpul di tenda mi ayam milik Sri, di depan gerbang rusun tersebut.

Devi yang bekerja melayani pembeli mi ayam, menunjukkan kepada Sri dan kawan-kawannya, sebuah foto unit blok Merpati Rusun Rawa Bebek yang baru saja ditempati warga Bukit Duri.

"Tuh gede banget ya, dapur sama ruang jemurnya sendiri," kata Devi berdecak kagum.

Sementara itu, Sri langsung menanggapi cerita yang diungkapkan Devi. Belum lama ini ia menghadap Kepala Rusun menanyakan kenapa bukan warga Pasar Ikan yang lebih dulu masuk ke rusun baru Rawa Bebek.

"Saya udah protes waktu itu, kenapa enggak kami dulu yang masuk sana, kan kami juga di sini sementara doang," kata Sri.

Sri menjelaskan bahwa sejak pertama direlokasi, ia dan tetangga-tetangganya dari Kampung Akuarium menempati unit rusun di blok A dan F, yang diperuntukkan bagi warga yang belum berkeluarga.

Unit rusun bagi warga Pasar Ikan dan Kali Krukut memiliki luas 4 x 6 meter dengan tipe studio. Ruang tamu, dapur, hingga ruang tidur bercampur jadi satu.

Kondisi ini berbeda dengan unit yang diterima warga Bukit Duri di blok Merpati. Luas unit di blok Merpati 6 x 6 meter dengan dua kamar, plus dapur dan ruang jemur.

"Mestinya kami duluan," kata Sri.

Adapun Kepala Pelayanan Unit Pengelola Rusun Rawa Bebek Ade Setyartini menuturkan bahwa warga Pasar Ikan memang hanya sementara menempati unit yang diperuntukkan bagi warga yang belum berkeluarga.

Setelah rusun bagi mereka rampung, kata Ade, barulah sebanyak 104 keluarga warga Pasar Ikan dipindahkan ke blok baru. Blok baru itu terletak di antara blok bagi warga Pasar Ikan dan blok bagi warga Bukit Duri. Bangunan itu kini sudah berdiri dan sedang dalam tahap penyelesaian.

"Rusun bujang itu memang rencananya buat yang bujang, sekarang baru ditempati 48 petugas PPSU yang bujang, nanti Desember gedung baru rampung, warga Pasar Ikan pindah," ujarnya.

Kompas TV Warga Bukit Duri Tolak Normalisasi Ciliwung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com