JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan saluran yang tersumbat menjadi penyebab munculnya genangan di sejumalah ruas jalan di Jakarta pada Selasa (30/6/2016).
"Ada yang kesumbat tong sampah, ada yang kesumbat bata. Jadi bukan genanganlah, ada yang tersumbat saja istilahnya," ujar Ahok di Balai Kota, Rabu (31/8/2016).
Ahok meyakini saat ini sistem penyaluran air di sungai-sungai di Jakarta sudah bagus. Oleh karena itu, apabila masih muncul genangan, kondisi itu lebih karena kelalaian, baik dari petugas penjaga pintu air maupun pihak yang kerap terlibat proyek penggalian saluran air.
Ahok mencontohkan tergenangnya Pasar Baru beberapa bulan lalu yang disebabkan petugas yang lupa menutup pintu air di Jalan Gunung Sahari.
Ada pula kejadian munculnya genangan di sekitar Jalan Gatot Subroto yang disebutnya akibat adanya petugas proyek galian kabel yang lupa membereskan pekerjaannya.
"Selama Waduk Pluit-nya beres, enggak ada cerita tergenang, termasuk Istana semua. Enggak ada ceritanya. Kecuali rob (pasang laut) melampaui 2,8 meter ya. Itu pun kami lagi bangun (tanggul) yang 3,8 meter," ujar Ahok.