Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fajar Dapat Teman Baru di Lapangan Monas

Kompas.com - 01/09/2016, 17:50 WIB

Minggu pagi. Sekelompok orang meriung di sekitar lapangan basket di kawasan Monumen Nasional. Waktu baru menunjukkan pukul 08.30. Namun, peluh para pemain basket mulai bercucuran. Sebagian lagi menunggu giliran bermain di tepi lapangan sambil memberikan semangat tim yang bertanding.

Lapangan olahraga yang ada di Monumen Nasional (Monas) itu sejak lama menjadi tempat latihan ataupun sekadar olahraga bagi siapa pun. Area ini terbuka. Juga bebas biaya alias gratis.

Salah satu pengguna rutin lapangan ini adalah Soleh (22). Warga Tambora, Jakarta Barat, ini kerap berolahraga di situ, bahkan sebelum lapangan menjadi cantik setelah renovasi.

"Sebelum direnovasi, ring basketnya rusak dan lantainya banyak yang mengelupas," ujar Soleh. Kekurangan itu hilang setelah renovasi. Lantai lapangan juga dilapisi bahan karet.

Selama sekitar dua bulan renovasi lapangan, Soleh dan sesama pengguna lapangan pindah berlatih di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Kini, setelah lapangan dibuka kembali, Soleh balik lagi main basket di situ.

Ia berharap, sosialisasi adanya lapangan di Monas digencarkan. "Yang menggunakan lapangan di Monas masih itu-itu saja. Saya berharap lebih banyak orang yang datang agar ada lawan bertanding baru. Biar ada tantangan," ucap Soleh.

Memang, ada pula satu-dua orang baru yang akhirnya ikut menggunakan lapangan itu.

Fajar (19), warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, misalnya, mampir ke lapangan di Monas dalam perjalanan pulang menuju Stasiun Gambir. Sebelumnya, di hari Minggu itu, Fajar berolahraga di area hari bebas kendaraan bermotor.

"Saya lihat ada lapangan-lapangan di kawasan Monas. Saya kira ada turnamen, ternyata warga yang main," ujarnya.

Saat melihat ada yang bermain, Fajar dan tiga temannya diajak bertanding. "Bertanding di Monas ternyata bisa menambah teman juga," katanya gembira.

Karena jumlah pengguna lebih banyak daripada jumlah pemain basket dalam dua tim, dibuatlah kesepakatan. Setelah satu tim berhasil memasukkan bola ke dalam ring 10 kali, tim itu ditukar. Mereka yang mengantre mendapat giliran bermain. Begitu seterusnya.

Meski tak saling kenal, para pengguna lapangan ini mampu bermain dengan kompak untuk memenangi pertandingan. Kekompakan pun terlihat di empat lapangan futsal dan satu lapangan voli yang berjejer di sebelah lapangan basket.

Bagi Justin (56), warga Jakarta Selatan, keberadaan lapangan di Monas baik untuk mendorong masyarakat agar aktif bergerak sehingga bisa hidup lebih sehat. "Bisa menghilangkan stres juga," ungkapnya.

Akan tetapi, ia menyayangkan botol minuman yang ditinggal pengguna di pinggir lapangan. Justin berharap, kebersihan di lapangan sama-sama dirawat oleh para pengguna sehingga meningkatkan kenyamanan di ruang publik tersebut.

Baru diresmikan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com