Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Bulan sejak Penggusuran, Belum Tampak Pembangunan di Kawasan Kalijodo

Kompas.com - 01/09/2016, 18:30 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dari Jalan Pangeran Tubagus Angke, Jakarta Barat, tidak terlihat kesibukan di dalam kawasan Kalijodo pada Kamis (1/9/2016). Bekas salah satu tempat prostitusi terbesar di Jakarta itu masih sepi dan belum tampak ada pembangunan apa pun di dalamnya.

Pantauan Kompas.com, dari luar kawasan Kalijodo, masih ada palang dari kayu yang menutup akses menuju Jalan Kepanduan II, persis di depan Kalijodo. Hanya orang-orang tertentu yang diizinkan masuk ke sana, salah satunya pekerja proyek.

Di dalam kawasan tersebut, juga hanya ada beberapa mobil terparkir. Sementara itu, sejumlah alat berat terparkir di tempatnya masing-masing, tanpa ada aktivitas pengerjaan apa pun.

"Kalau jam segini, memang lagi sepi, Mas. Paling kalau mau lihat, nanti malam, pada datang truk-truk tanahnya. Di sana kan masih diuruk, tanahnya diambil dari luar," kata Wawan, salah satu pedagang yang berada di dekat Kalijodo, kepada Kompas.com.

Menurut Wawan, memang belum ada bangunan fisik apa pun yang berdiri di sana. Sepanjang mata memandang, baru ada tanah hasil urukan yang sebagiannya tertutup oleh deretan seng. (Baca: Pembangunan Kalijodo Berhenti pada Tahap Perbaikan Jalan)

KOMPAS.com/ANDRI DONNAL PUTERA Suasana kawasan Kalijodo dari sisi di Jakarta Barat, Kamis (1/9/2016). Belum nampak pembangunan apapun di area yang sempat jadi salah satu tempat prostitusi terbesar di Jakarta itu.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta rencananya akan membangun kawasan Kalijodo menjadi taman yang mirip dengan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Namun, ukurannya jauh lebih besar dibanding RPTRA lainnya.

Nantinya, RPTRA di Kalijodo itu akan dilengkapi dengan fasilitas lapangan olahraga, mushala, dan toilet. Taman tersebut akan memiliki sembilan fasilitas, yaitu gerbang masuk, amfiteater (teater mini), jalur pejalan kaki, tempat duduk, fountain children play ground (area permainan anak), area tamasya, forest sculpture, lapangan futsal, hingga area bermain skateboard.

Selain itu, di Taman Kalijodo ini juga akan ditanami 15 jenis pohon dan dibangun pusat kuliner seperti yang ada di Lenggang Jakarta. (Baca: Bangun Kawasan Kalijodo Rp 20 Miliar, Ini Kompensasi untuk Sinarmas)

Kompas TV Kalijodo Kini Tinggal Puing-puing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Sebelum Penerimaan Dimoratorium, Catar STIP Sudah Bayar Rp 2 Juta untuk Seleksi Masuk

Megapolitan
Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Harapan Baru Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris Turun Tangan dan Ungkap Kejanggalan Kasus Pembunuhan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

[POPULER JABODETABEK] Donasi Palsu untuk Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana | Miliaran Hasil Parkir Mengalir ke Ormas dan Oknum Aparat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 17 Mei 2024 dan Besok: Siang ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW1

Megapolitan
Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com