Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Djarot Fokus Jadi Birokrat, Apa Kata Saefullah?

Kompas.com - 02/09/2016, 08:05 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyarankan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI, Saefullah, untuk fokus menjadi birokrat. Saat menanggapi hal itu, Saefullah menyatKan keputusannya untuk maju pada pilkada tidak mengganggu pekerjaannya di Pemprov DKI.

Ia menegaskan sampai saat ini masih rutin melaksanakan pekerjaannya.

"Sampai hari ini saya masih di kantor dari pagi sampe sore," kata dia usai menjalani fit and proper test calon wakil gubernur untuk Sandiaga Uno yang diadakan Partai Gerindra dan PKB, Jumat (1/9/2016) malam.

Saefullah menyatakan akan berhenti sebagai pegawai negeri sipil (PNS) setelah ada kepastian dukungan dari partai dan penetapan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sesuai peraturan, seorang PNS yang hendak maju dalam pilkada harus berhenti dari pekerjannya.

"Saya tahu kewajiban saya adalah menghormati UU di mana kalau PNS mencalonkan diri harus berhenti dari PNS. Berhentipun saya tempuh karena ini amanat UU," ujar dia.

Djarot sebelumnya menyarankan agar Saefullah fokus menjadi birokrat. Ia berharap Saefullah tetap fokus mengurus birokrasi Pemprov DKI Jakarta tanpa terganggu dengan urusan Pilkada DKI Jakarta.

Saefullah sendiri tak menganggap pernyataan Djarot sebagai serangan dari lawan politik. Karena ia menyatakan masih berhubungan baik, tidak hanya dengan Djarot tapi juga dengan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.

Saefullah juga tidak menganggap Djarot sebagai calon lawannya di Pilkada. Ia menyatakan belum tahu apakah akan bisa maju dalam pilkada atau tidak. Menurut Saefullah, maju atau tidaknya ia tergantung keputusan partai politik pengusung Sandiaga Uno.

"Kalau sekarang kan belum ada yang daftar nih. Jadi kita belum tahu teman bermainnya siapa dengan siapa," kata Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com