Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus RW di Pluit: Iuran Warga Bisa Naik Tergantung Kebutuhan

Kompas.com - 06/09/2016, 20:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengurus RW 015, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, menyampaikan, iuran yang dipungut dari warga setiap bulannya bisa saja naik, tergantung dari kebutuhan RW.

Pengurus RW yang enggan disebut namanya itu mengatakan, kebutuhan RW yang dimaksudnya itu mencakup biaya listrik, kebutuhan perlengkapan kantor, maupun pembayaran gaji petugas kebersihan dan keamanan.

Ia juga menyampaikan, besaran iuran yang diminta dari warga berdasarkan ukuran rumah.

(Baca juga: Di RW Ini Biaya Iuran Warga Dipatok Berdasarkan Ukuran Rumah)

Untuk ukuran rumah 6 meter x 20 meter, iuran yang dipatok sebesar Rp 175.000 per bulan, untuk rumah ukuran 10 meter x 20 meter sebesar Rp 235.000 per bulan, sedangkan untuk ukuran di atas itu, RW 015 mematok iuran sebesar Rp 350.000 per bulan.

Tahun ini, iuran yang ditetapkan di RW 015 naik. Pada 2015, kata dia, iuran untuk rumah berukuran besar mencapai Rp 250.000.

Sementara itu, untuk tahun ini naik, iurannya naik menjadi Rp 350.000. Menurut dia, kenaikan iuran ini tidak diputuskan sepihak.

Pihak RW sudah mengundang RT dan tokoh masyarakat di wilayah RW 015 untuk membahas iuran ini. Setelah sepakat, pihak RW menyebar surat perihal kenaikan iuran.

"Kami naikkan tergantung kebutuhan, dan itu juga sesuai persetujuan warga di sini. Mereka juga mengerti, jadi sampai saat ini tidak ada yang mengeluh," ujar dia saat ditemui Kompas.com di Kantor RW 015 di Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, Selasa (6/9/2016).

Ia menyampaikan, iuran yang dipungut dari warga tiap bulannya itu digunakan untuk membayar upah sejumlah petugas kebersihan dan keamanan lingkungan.

Saat ini, ada 32 petugas kebersihan dan keamanan di lingkungan tersebut. Para petugas dibayar Rp 2,5 juta untuk satu orang per bulan, atau Rp 80 juta untuk 32 orang per bulannya.

"Kalau untuk bayaran, relatiflah Mas, tidak besar, tidak juga kecil," ujar dia.

Ia pun meyakinkan bawah pungutan tersebut dilakukan secara resmi dan transparan. Setiap bulan, pihaknya memberikan laporan keuangan ke kelurahan.

"Setiap pembayaran ada tanda terimanya, nanti pihak RW yang melaporkan laporan keuangannya," ujar dia.

(Baca juga: Sebut Ada RT/RW yang Tarik Iuran Rp 1 Juta Per Bulan, Ahok Terbitkan Pergub soal Pemecatan RT/RW)

Sebelumnya, Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan, di sejumlah daerah, seperti di Pluit dan kawasan Pondok Indah, iuran yang diminta RW/RT ke warga cukup besar. Bahkan, kata Ahok, di Kelurahan Pluit iuran warga bisa mencapai Rp 1 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Jalan Margonda Macet Parah Sabtu Malam, Pengendara Buka Pembatas Jalan dan Lawan Arah

Megapolitan
Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Polisi Tangkap Pencopet yang Beraksi di Kerumunan Acara Hari Jadi Bogor

Megapolitan
'Horor' di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

"Horor" di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Megapolitan
Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Antusias Warga Berebut Hasil Bumi di Dongdang pada Hari Jadi Bogor, Senang meski Kaki Terinjak

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Ketua DPRD Kota Bogor Mengaku Siap jika Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota

Megapolitan
Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Polisi Jemput Paksa Pemilik Pajero Pelat Palsu yang Kabur di Jalan Tol

Megapolitan
Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Bisa Usung Calon Sendiri, PKS Belum Tentukan Jagoan untuk Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Sisa Banjir Sabtu Sore, Sampah Masih Berserakan di Jalan Margonda Depok

Megapolitan
Warga Ajak 'Selfie' Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Warga Ajak "Selfie" Polisi Berkuda dan Polisi Satwa di CFD

Megapolitan
Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Sambut HUT Ke-542 Bogor, Ratusan Orang Ikut Lomba Lari Lintasi Sawah dan Gunung

Megapolitan
Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Penyalur Jadi Tersangka karena Palsukan Usia ART yang Lompat dari Rumah Majikan di Tangerang

Megapolitan
Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Antusiasme Warga Berbondong-bondong Padati Balai Kota Menyambut Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542

Megapolitan
Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Dishub Kota Bogor Lakukan Pengalihan Arus Lalin Saat Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542 Hari Ini

Megapolitan
Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Mau Datang ke Helaran Hari Jadi Bogor Ke-542, Cek di Sini 8 Kantong Parkirnya

Megapolitan
Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Kuasa Hukum dan Keluarga Pegi Kecewa Tak Diundang Polisi ke Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com