Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala MI Raudlatul Islamiyah Bantah Tarik Iuran Rp 100.000 untuk Pengurusan KJP

Kompas.com - 30/05/2016, 18:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Madrasah Ibtidaiyah Raudlatul Islamiyah, Penjaringan, Jakarta Utara, Lilis Maesaroh, membantah pihaknya menarik iuran atau ongkos sebesar Rp 100.000 terhadap siswa yang mengurus Kartu Jakarta Pintar (KJP) di sekolahnya.

Menurut Lilis, yang ada adalah orangtua siswa yang memberi uang sukarela kepada wali kelas siswanya yang telah membantu mengurus KJP tersebut.

"Kebanyakan mereka kasih pakai amplop karena kan wali kelas yang ngurusin, tanda tangan di atas materai, foto-foto rumah, wali kelas yang ngurusin surat keluar ke kelurahan. Kan yang ngurus surat keterangan tidak mampu dari sekolah," ujar Lilis saat dihubungi Kompas.com, Senin (30/5/2016).

Orangtua siswa, kata Lilis, memang ada yang memberi Rp 100.000. Namun, itu secara sukarela diberikan, bukan dipatok dari sekolah.

"Kami tidak pernah tentuin berapa. Mereka itu kasihnya swadaya, ada Rp 30.000, Rp 100.000," kata dia.

Sebelumnya beredar informasi yang menyatakan pihak sekolah memungut uang untuk pengurusan KJP. Lilis pun menyatakan telah mengumpulkan orangtua siswa penerima KJP.

"Tadi saya ngumpulin orangtua yang pegang KJP tersebut, cross-check sama mereka apakah mereka keberatan, apakah yang mereka kasih ke wali kelas itu tidak ikhlas," tutur Lilis.

Ia menyebut orangtua siswa terbantu dengan adanya KJP. Dia bahkan menyebut orangtua yang anaknya memiliki KJP akan mencari oknum yang menyebarkan informasi tersebut.

"Yang ngelapor ini mau dicari sama orangtua karena merugikan mereka (pemegang KJP). Takutnya yang melaporkan ini yang tidak menerima KJP," ucapnya.

Dari 182 siswa yang bersekolah di MI Raudlatul Islamiyah, Lilis menyebut ada 90 siswa pemegang KJP.

Sebuah pesan beredar sebelumya mengatakan bahwa pihak MI Raudlatul Islamiyah menarik ongkos Rp 100.000 terhadap siswa yang mengurus KJP di sekolah itu. Sekolah juga disebut mempersulit siswa-siswanya yang belum melunasi uang sekolah.

(Baca: Kepala MI Raudlatul Islamiyah Bantah Persulit Siswanya Ikut Ujian.)

Isi lengkap broadcast itu berbunyi, "Mohon bantuannya, soalnya ada sekolah dasar swasta MI Raudlatul Islamiyah yang lokasinya berada jalan Rawa Bebek, penjaringan, Jakarta Utara yang mempersulit siswanya untuk ikut ujian kenaikan kelas lantaran belum bayar uang sekolah dan ujian. Bahkan sampai orangtuanya mengemis untuk anaknya bisa ikut ujian. Kejadiannya pada Kamis (26/5).

Selain itu, jika ada siswanya yang ingin pindah sekolah, orangtua harus membayar ke kepala sekolahnya sebesar 500ribu. Setiap siswa yang mengurus uang Kartu Jakarta Pintar(KJP), kepala sekolah meminta setiap siswa 100ribu untuk ongkos dalam pengurusan KJP?.

Ada satu lagi, setiap siswa yang ga ikut Touring dan ga ikut kegiatan eskul Renang wajib membayar uang 50ribu?. Mohon di bantu untuk meliput bagi abang2 dan mpo2 panutan saya kita kasih pelajaran ke Kepala sekolahnya yang melarang hal itu.??"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com