Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Sungai di Jakarta Kerap Disangka Photoshop

Kompas.com - 13/09/2016, 16:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wajah kali dan sungai di Jakarta kini tengah menjadi perbincangan di dunia maya.

Sungai-sungai yang awalnya dipenuhi sampah kini terlihat lebih bersih meskipun airnya masih berwarna coklat, hitam, dan belum bening.

Sungai yang bersih dari tumpukan sampah itu tak lepas jerih payah para petugas harian lepas (PHL) dari Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Mereka lebih dikenal dengan nama "Pasukan Oranye".

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji meminta semua petugasnya untuk aktif menggunakan media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Hal itu sudah dilakukannya sejak menjabat sebagai Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta.

"Yang menarik, saat saya briefing, mereka ada yang tanya. 'Pak, Twitter belinya di mana? Harganya berapa?' Ha-ha-ha...," kata Isnawa tertawa kepada Kompas.com, Selasa (13/9/2016).

Ia menjelaskan, ribuan Pasukan Oranye itu dibagi ke semua kali, sungai, waduk, danau, pesisir pantai, hingga Kepulauan Seribu, termasuk ke 1.118 saluran penghubung dan 27 titik saringan sampah.

Mereka bertanggung jawab untuk mengangkut sampah di lokasi-lokasi tersebut.

"Mereka wajib 24 jam jagain pintu air, saringan sampah, dan jaga alat-alat berat. Mereka juga diedukasi untuk menangkap warga yang buang sampah sembarangan," kata Isnawa.

Semakin hari, kata Isnawa, kinerja anak buahnya semakin baik. Hal itu terlihat dari terbebasnya sungai dari tumpukan sampah.

Selain itu, ia meminta para anggota Pasukan Oranye untuk melaporkan kinerjanya melalui media sosial agar warga dapat mengetahui sekaligus mengawasi kinerja mereka.

"Waktu kami awal-awal upload foto kali dan sungai bersih, ada saja yang komentar nyeleneh. Dibilangnya, 'Paling juga (foto) pakai Photoshop. Mana percaya gue sama orang Pemda'," kata Isnawa menirukan komentar para netizen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com