Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Mendongeng tentang Burung Garuda dan Elang Amerika

Kompas.com - 17/09/2016, 13:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghadiri puncak acara Hari Anak Jakarta 2016 di Balai Kota, Sabtu (17/9/2016).

Pada kesempatan itu, ia sempat diminta pembawa acara untuk mendongeng di depan anak-anak. Dengan antusias, Ahok mendongengkan cerita tentang Garuda Pancasila lambang negara Indonesia dengan elang yang menjadi lambang negara Amerika Serikat.

Kepada anak-anak, Ahok menyebut ceritanya itu merupakan kisah nyata saat ia berkunjung ke Amerika Serikat pada 2008. Saat itu, ia datang sebagai perwakilan dari Indonesia untuk memenuhi undangan menghadiri rangkaian kampanye Barack Obama, yang ketika itu masih menjadi calon presiden.

"Obama yang pernah sekolah di sini lagi mau jadi presiden. Bapak diundang sebagai salah satu pemuda dari beberapa negara," ujar Ahok.

Saat itu, kata Ahok, ada salah satu senator yang menghampiri mereka. Senator yang tidak ia sebutkan namanya itu sempat menyombongkan negara di hadapan para pemuda dari beberapa negara yang diundang Obama, tak terkecuali Ahok.

Menurut Ahok, senator itu sempat berujar kepada pemuda dari Korea Selatan dan Jepang bahwa keamanan negara mereka dalam bahaya jika Pemerintah Amerika Serikat menarik pasukannya dari kedua negara tersebut.

Sampai akhirnya tiba giliran Ahok. Saat mengetahui Ahok berasal dari Indonesia, senator itu kemudian meminta agar Indonesia banyak belajar demokrasi dari Amerika Serikat.

"Kalian itu tidak mengerti demokrasi," ujar Ahok menirukan ucapan sang senator.

Ketika merespons ucapan itu, Ahok mengaku langsung menanyakan kepada si senator apakah mereka masih akan memilih Obama jika si capres beragama Islam, agama minoritas di Amerika. 

"Enggak bisa jawab dia. Langsung saya bilang makanya jangan ngajarin demokrasi sama saya," kata Ahok.

Kepada senator itu, Ahok kemudian membanggakan kampungnya, Belitung Timur yang pernah memilihnya menjadi Bupati. Padahal, kata Ahok, 93 persen penduduk Belitung Timur beragama Islam.

"Yang dipilih justru saya yang keturunan China dan Kristen," kata Ahok.

Namun tak mau kalah, kata Ahok, si senator kemudian membanggakan bahwa negaranya memiliki prinsip menjunjung perbedaan yang dicantumkan dalam tulisan "e pluribus unum", kalimat yang tercantum dalam pita yang digigit burung elang yang menjadi lambang negara Amerika Serikat.

Ahok kemudian menyatakan bahwa Indonesia juga punya lambang negara yang juga melambangkan prinsip menjunjung perbedaan, yakni burung Garuda yang membawa pita bertuliskan "Bhinneka Tunggal Ika".

Kepada senator itu, Ahok mengatakan bahwa burung Garuda lebih unggul karena pita dibawa dengan cara digenggam, bukan digigit.

"Artinya apa, burung elang Amerika kalau lapar pitanya dilepas. Jadi kalian orang Amerika pragmatis. Kalau bangsa kami, Bhinneka Tinggal Ika-nya begitu penting sehingga jadi pegangan burung Garuda," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com