Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara Jessica Sebut Saksi Ahli yang Dihadirkannya Bersikap Obyektif

Kompas.com - 19/09/2016, 15:26 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa penuntut umum (JPU) dalam sidang kasus kematian Wayan Mirna Salihin menanyai psikolog dari Universitas Indonesia, Dewi Taviana Walida Haroen, yang dihadirkan tim pengacara Jessica Kumala Wongso dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (19/9/2016).

JPU antara lain menanyakan apakah etis Dewi melakukan analisis terhadap hasil pemeriksaan psikologi Jessica oleh psikolog klinis Antonia Ratih Andjayani, tanpa memeriksa langsung Jessica.

Kuasa hukum Jessica, Otto Hasibuan, di sela-sela sidang mengatakan, analisis yang dilakukan Dewi merupakan second opinion.

"Kami tahu dari awal dia meneliti data-data dari ahli terdahulu. Kan biasa ada second opinion kan. Kalau dokter A berpendapat, kemudian Anda cek ke dokter B. Itu kan ada perbedaan, kemudian dikasih pendapat lagi. Itu namanya second opinion gitu loh," kata Otto saat persidangan diskors.

Otto menilai, hasil analisis yang disampaikan Dewi dalam persidangan bersifat obyektif. Sebabnya, Dewi menganalisis berdasarkan metodologi.

"Ahli ini (Dewi) jelas menggambarkan bahwa kita ini bukan paranormal, tidak bisa main tebak-tebakan dalam menilai orang. Hal yang benar itu seperti itu. Punya metodologi, punya aturan, ada tools-nya," kata dia.

Otto juga sepakat dengan keterangan yang disampaikan Dewi bahwa tujuan dan hasil pemeriksaan yang dilakukan Ratih tidak nyambung.

"Dia (Ratih) mengatakan tujuannya untuk profiling. Bagaimana tujuannya dengan teman-temannya, tapi yang ditanya waras, tidak waras, cerdas, tidak cerdas. Jadi, yang ditanyakan mangga, dijawab manggis," kata dia.

Mirna meninggal setelah meminum es kopi vietnam yang dipesan Jessica di kafe Olivier, Grand Indonesia, pada 6 Januari 2016. Jessica kemudian menjadi terdakwa kasus tersebut dengan tuduhan telah melakukan pembunuhan berencana terhadap Mirna.

Kompas TV "Perang" Kesaksian Ahli di Sidang Pembunuhan Mirna
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Polisi Periksa General Affair Indonesia Flying Club Terkait Pesawat Jatuh di Tangsel

Megapolitan
Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Progres Revitalisasi Pasar Jambu Dua Mencapai 90 Persen, Bisa Difungsikan 2 Bulan Lagi

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Pemerkosa Remaja di Tangsel Mundur dari Staf Kelurahan, Camat: Dia Kena Sanksi Sosial

Megapolitan
Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com