Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AP II: Peristiwa Plafon Jatuh di T3 Soekarno-Hatta Terlalu Dibesar-besarkan

Kompas.com - 20/09/2016, 12:19 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com — PT Angkasa Pura II menyayangkan pemberitaan dan informasi yang beredar di media sosial mengenai peristiwa jatuhnya plafon di salah satu ruangan dalam Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (18/9/2016) lalu.

Hal ini diungkapkan sekaligus untuk mengklarifikasi bahwa tidak ada atap yang ambruk, tetapi plafon yang jatuh saat proses renovasi ruangan office in charge (OIC) di sana.

"Kabar atap ambruk di media sosial itu tidak benar. Informasi itu beredar seakan-akan merupakan peristiwa besar. Kejadian sebenarnya adalah ada pekerja yang sedang mencopot plafon pada salah satu ruangan tertutup di Terminal 3, kemudian plafon tersebut terjatuh di lantai," kata Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II Agus Haryadi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2016).

Agus menjelaskan, dari kejadian plafon jatuh tersebut, ada seseorang yang masuk tanpa izin dan merekam kondisi di dalam dengan cara memfoto dan merekamnya. Dari dokumentasi tersebut, orang yang dimaksud menyebarkan informasi yang dianggap tidak tepat, dengan menyebutkan atap Terminal 3 roboh.

Sebelumnya, Senior General Manager Bandara Soekarno-Hatta M Suriawan Wakan menjelaskan, dalam tahapan perluasan ruangan kantor OIC itu, seharusnya plafon yang terlebih dahulu dibongkar, bukan temboknya.

Akibat tembok yang dibongkar duluan, maka tidak ada penyangga sehingga plafon langsung roboh ke bawah. Lokasi kantor OIC ada di dekat tenant yang berada di area check in lantai paling atas.

Meski ada plafon yang roboh, Wakan memastikan hal tersebut tidak mengganggu jalannya pelayanan di terminal bagi calon penumpang dan pengguna jasa bandara. Tidak ada korban luka ataupun korban jiwa dalam peristiwa ini.

Terkait dengan pemberitaan yang menyebutkan robohnya atap bangunan ada di dalam mushala, hal itu dibantah oleh Wakan. Lokasi mushala memang ada di sebelah kantor OIC, tetapi tidak terdampak sama sekali. (Baca: Plafon Sebuah Ruangan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Roboh Saat Renovasi)

Kompas TV Sejumlah Gangguan di Terminal 3 Soetta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com