Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drama Ahok dari Kepulauan Seribu hingga Deklarasi di DPP PDI-P

Kompas.com - 21/09/2016, 09:49 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Teka-teki Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta 2017 telah terjawab.

Selasa (20/9/2016) malam kemarin, PDI-P resmi mengusung pasangan calon Ahok-Djarot. Detik-detik jelang pengumuman oleh PDI-P tak lepas dari drama. Ahok memulai kegiatannya dengan meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Tanjung Elang Berseri, di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu.

Dengan menggunakan kapal cepat, Ahok tiba di lokasi sekitar pukul 09.00 WIB. Seperti biasa, kehadiran Ahok membuat kehebohan di mana-mana. Tak terkecuali bagi warga Pulau Pramuka. Suasana bertambah riuh saat Head of Environment and Responsibility PT Astra International Tbk Riza Deliansyah menyampaikan sebuah pesan terselebung dalam sambutannya.

"Tadi saya satu kapal dengan Pak Ahok, dan beliau sampaikan tidak bisa lama di sini. Mau ada pengumuman hari ini," kata Riza sambil tertawa.

Pernyataan Riza itu mengundang tanda tanya. Sebab saat itu, banyak pihak dan awak media tengah menunggu kepastian pasangan calon gubernur dan wakil gubernur mana yang akan diusung PDI-P.

Tak hanya Riza, Ahok juga meminta maaf kepada warga karena karena dirinya harus segera kembali ke Jakarta.

"Mohon maaf Bapak Ibu, saya enggak bisa lama-lama di sini. Katanya hari ini partai itu umumkan saya dicalonkan atau tidak. He-he-he," kata Ahok tertawa.

Saat melayani wawancara bersama awak media, Ahok mengaku diminta oleh Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto untuk mengosongkan agendanya pada Selasa. Hasto menyampaikan pesan itu melalui Djarot.

Ahok mendapat kabar bahwa PDI-P akan mengumumkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung. Karena ada instruksi ini, Ahok sampai membatalkan rencananya berkeliling Kepulauan Seribu. (Baca: Jalan Pulang Ahok ke PDI Perjuangan…)

Balai Kota, Teuku Umar, Balai Kota lagi

Dari Pulau Pramuka, Ahok lantas bertolak ke kediamannya, di Kompleks Pantai Mutiara. Kapal yang ditumpangi Ahok dengan awak media berbeda. Kapal Ahok sudah meluncur pukul 11.00 WIB. Sedangkan kapal yang ditumpangi awak media baru meluncur pukul 13.00 WIB. Sehingga awak media sempat tertahan di Pulau Pramuka.

Sekitar pukul 15.00 WIB, Ahok tiba di kantornya di Balai Kota DKI Jakarta untuk menyelesaikan berbagai disposisi yang tertinggal di meja kerjanya. Setelah dua jam berada di Balai Kota, Ahok bertolak ke kediaman Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar Nomor 27, Menteng, Jakarta Pusat.

Dia mengelabui awak media dengan masuk dari pintu samping, bukan pintu utama. Sekitar pukul 18.00, Ahok keluar dari kediaman Megawati. Hanya saja, raut muka yang ditunjukkan Ahok berbeda.

Saat akan ke kediaman Megawati, raut mukanya begitu semringah. Sedangkan saat keluar dari kediaman Megawati, tak ada senyum yang mengembang dari Ahok.

"Pulang.. Saya balik kantor. Enggak tahu, mereka yang putuskan," kata Ahok seraya menutup kaca mobilnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com