Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Diusung, Sandiaga Serahkan Hasil Survei Ini ke Petinggi Parpol

Kompas.com - 22/09/2016, 09:43 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sebelum bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan sejumlah petinggi PKS di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2016) siang, bakal calon gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, membawa berjilid-jilid buku survei yang telah dicetak massal oleh stafnya.

Survei itu berisi data terakhir elektabilitas para kandidat gubernur DKI Jakarta, yang dirilis oleh lembaga survei Poltracking Indonesia.

"Pak Prabowo minta saya siapkan bahan untuk dipresentasikan," katanya kepada Kompas.com.

Kurang dari 48 jam menjelang pendaftaran, penantang pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat belum juga dipastikan.

Sandiaga yang selama enam bulan terakhir bekerja keras mengenalkan namanya ke warga Jakarta harus meyakinkan para partai yang tidak mendukung Ahok agar berkoalisi dan mengusungnya.

Survei teranyar dari Poltracking Indonesia pun jadi senjatanya. Survei itu menunjukkan elektabilitas Ahok mencapai 40,7 persen, disusul Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan 13,8 persen, Sandiaga Uno dengan 9,2 persen, mantan Mendikbud Anies Baswedan dengan 8,9 persen, pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra dengan 4,6 persen, dan Ustaz Yusuf Mansur dengan 3,3 persen.

"Bu Risma sudah jelas enggak nyalon. Untuk pertama kalinya, saya nyusul Pak Gubernur, dari enam bulan lalu nama saya masih 0,01 persen. Ingat kan?" katanya kepada Kompas.com, Rabu malam.

Malam itu, partai-partai yang bukan pendukung Ahok mengadakan pertemuan di rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Di sana, Sandiaga mendengar bongkar pasang nama dilakukan SBY bersama Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PPP Romahurmuziy, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.

Mereka berusaha merumuskan skenario untuk menantang Ahok yang tak kunjung terfinalisasi hingga dini hari. Sandiaga menunggu dengan gundah sebab muncul skenario ia akan tetap diusung, tetapi sebagai calon DKI 2.

"Oke kalau saya nomor dua, nomor satunya siapa? Kan harus yang jauh lebih hebat dari saya, yang surveinya di atas saya, iya dong," kata Sandiaga.

Jika mengacu pada survei Poltracking, PDI-P yang sudah mengusung Ahok-Djarot tak mungkin lagi mengusung Risma. Sementara itu, nama Yusril yang sempat dipertimbangkan poros Cikeas, elektabilitasnya di bawah Sandiaga.

Sandiaga sempat bertanya-tanya mengapa para elite politik meragukan dirinya masuk dalam figur yang berpotensi mengalahkan Ahok.

Kata Sandiaga, hal itu mungkin karena Sandiaga baru terjun ke politik, belum matang pemahamannya soal politik, dan terbilang sangat muda sebagai salah satu pengusaha tersukses di Indonesia. (Baca: Survei Poltracking: Elektabilitas Ahok-Heru Bakal Keok Lawan Risma-Sandiaga)

Nama Anies muncul

Sandiaga juga sempat bertemu dengan Anies Baswedan yang namanya belakangan muncul dalam survei Pilkada DKI. Sandiaga menanyakan kesiapan Anies maju bersama dirinya, baik sebagai cagub maupun cawagub.

Halaman:


Terkini Lainnya

Frustasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat : Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan Bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat : Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan Bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Pemkot Bogor Buka Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua, Pengelola Mal: Bukan Jalan Umum

Megapolitan
Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu 'Nombok' Setoran

Penumpang Lebih Pilih Naik Jaklingko, Sopir Angkot di Jakut Selalu "Nombok" Setoran

Megapolitan
Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Terungkapnya Polisi Gadungan di Jakarta, Berawal dari Kasus Narkoba

Megapolitan
Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Ketika Siswa SMP di Jaksel Nekat Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Frustrasi Dijauhi Teman...

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Sejumlah Angkot di Tanjung Priok Diremajakan demi Bisa Gabung Jaklingko

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 21 Mei 2024

Megapolitan
Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, 'Bekingan' Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Jukir Liar di Jakarta Sulit Diberantas, "Bekingan" Terlalu Kuat hingga Bisnis yang Sangat Cuan

Megapolitan
Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Asal-usul Pesawat Jatuh di BSD, Milik Anggota Indonesia Flying Club yang Ingin Survei Landasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com