Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI: Kekurangan Berkas Pencalonan Ahok-Djarot Diserahkan 23 September

Kompas.com - 23/09/2016, 14:58 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Sumarno mengatakan, pasangan calon petahana, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, akan melengkapi kekurangan syarat pencalonan mereka kepada KPU DKI, Jumat (23/9/2016).

Berkas syarat pencalonan yang belum diserahkan Ahok-Djarot pada saat pendaftaran Rabu (21/9/2016) lalu adalah formulir B4 yang berupa kesesuaian visi-misi dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah.

"Nah, kemarin yang Ahok-Djarot form B4-nya belum disertakan. Tapi, katanya hari ini mau diserahkan, karena hari ini batas terakhir," ujar Sumarno di Kantor KPU DKI, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Jumat siang.

(Baca juga: Setelah Diumumkan di Rumah Prabowo, Pasangan Calon Gerindra-PKS Mendaftar ke KPU DKI)

Sumarno menuturkan, Jumat ini merupakan hari terakhir pengumpulan kelengkapan syarat pencalonan bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.

Sementara itu, batas akhir pengumpulan untuk kelengkapan syarat calon yakni pada 4 Oktober 2016.

Adapun syarat pencalonan merupakan berkas-berkas yang harus dipenuhi sebagai tiket untuk mengikuti pilkada, seperti surat pencalonan, surat keputusan DPP parpol pengusung, dan lainnya.

Sementara itu, syarat calon merupakan berkas-berkas yang berkaitan dengan personal calon yang bersangkutan, seperti surat pernyataan ketakwaan kepada Tuhan YME, surat keterangan kesehatan, dan lain-lain.

Ia menyebut ada beberapa berkas syarat calon milik Ahok dan Djarot yang belum lengkap.

Namun, Sumarno masih enggan menginformasikan berkas apa saja yang dimaksud.

Pada Kamis (22/9/2016) kemarin, Djarot menyatakan bahwa ia dan Ahok telah merampungkan visi dan misi mereka.

Menurut Djarot, secara garis besar, visi dan misi Ahok-Djarot sama dengan visi dan misi pasangan Joko Widodo-Ahok pada Pemilihan Kepala Daerah 2012.

"Kita melanjutkan program Pak Jokowi yang sudah kita tahu. Tapi akan kami tingkatkan dan ada beberapa yang harus ditambahkan dan disempurnakan," ujar Djarot di Balai Kota, Kamis.

(Baca juga: KPU DKI: Ahok-Djarot Sudah Lampirkan Surat Kesediaan Cuti)

Djarot menyampaikan hal itu setelah mengadakan pertemuan dengan Ahok. Salah satu bagian dari visi misi yang dicontohkan Djarot adalah program Kartu Jakarta Pintar.

Ia menyebut program KJP yang merupakan ide Jokowi itu kini sudah ditingkatkan sampai ke perguruan tinggi.

Menurut Djarot, program itu dijanjikan terus berjalan jika ia dan Ahok terpilih kembali pada periode 2017-2022.

Kompas TV KPU Sosialisasikan Pilkada DKI Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com