Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Perampok dengan Modus Ojek "Online" Dibekuk Polisi

Kompas.com - 11/10/2016, 22:25 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jajaran Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya membongkar aksi perampokan rumah bermodus ojek online yang sering terjadi di Jakarta Timur.

Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Andi Adnan mengatakan, pihaknya mengamankan tujuh anggota komplotan, adapun tiga lainnya masih buron.

"Sindikat ini berpura-pura, satu orang menjadi tukang ojek online. Kemudian memasuki perumahan atau kampung, mencari sasaran rumah kosong," kata Andi di Mapolda Metro Jaya, Selasa (11/10/2016).

Bermodalkan helm bermotif perusahaan aplikasi transportasi online yang dicat sendiri, komplotan ini melakukan pemetaan ke permukiman. Cara ini dilakukan untuk mengurangi kecurigaan warga ketika sedang membidik rumah sasaran.

Komplotan ini memastikan rumah yang dirampoknya kosong dengan mengetok-ngetok terlebih dahulu. Setelah dipastikan pemilik rumah tidak ada di tempat, pelaku langsung beraksi dengan cara merusak dan mencongkel pintu rumah dengan linggis dan obeng. 

"Barang berharga milik korban yang rumahnya kosong langsung digasak para pelaku. Seperti uang dan perhiasan," ujar Andi.

Tujuh pelaku yang diamankan yaiti Tentri alias Mante (36), Setiawan alias Wawan (29), Akbar Arifin (24), Hadi bin Sang Tung (35), dan Tengker (45). Selain itu dua penadah bernama Dana bin Subandi (48) dan Syadulloh alias Aung (24) turut diamankan polisi.

Para pelaku memiliki perannya masing-masing. Satu orang yaitu Tengker, berpura-pura sebagai pengemudi ojek online memantau dan memastikan rumah kosong.

Dua orang pelaku masuk untuk menggasak harta benda korban. Serta empat orang berjaga di sekitar lokasi.

Kanit II Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKP Ubaydillah mengatakan komplotan ini sudah 15 kali melakukan aksinya dan kebanyakan di Jakarta Timur. Polisi memburu mereka setelah adanya kasus pencurian di Gang Usaha No. 46 B RT 07 RW 12, Cawang, Jakarta Timur 24 Agustus lalu. 

Pemilik rumah dilaporkan mengalami kerugian mencapai Rp 60 juta. (Baca: Polisi Tangkap 2 Perampok yang Sering Beraksi di JPO Jalan Yos Sudarso)

"Pelaku ditangkap di dua lokasi, yakni Cipinang dan Citayam, Bogor. Sedangkan penadahnya kita tangkap di daerah Galur, Jakarta Pusat," ujar Ubaydillah.

Barang bukti yang berhasil disita dari para pelaku yaitu ponsel Blackberry, Xiaomi, 3 buah linggis, 1 obeng, 3 kunci letter T, 4 buah golok, dan 1 helm Grab. Para pelaku akan dikenakan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

Kompas TV 4 Perwira TNI Terlibat Perampokan Rp 10 Miliar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com