Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tempat Uji Kir di Pulogadung Disebut Sudah Bebas Pungli

Kompas.com - 12/10/2016, 14:04 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tempat uji kir di Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Pulogadung, Jakarta Timur dinilai warga sudah bebas dari pungutan liar atau pungli. Para petugas dinilai ketat dalam menerapkan aturan. Saat itu tak ada kendaraan yang bisa lolos uju kir dengan cara menyogok.

Sejumlah pengendara mengaku, mereka mengikuti pengujian kir di PKB Pulogadung sesuai prosedur. Mobil pick up milik Ridwan (52), warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat misalnya, tak lolos uji kir karena lampu belakangnya tidak menyala.

"Kalau bengkel di depan enggak bisa, terpaksa pulang. Ya resiko, yang gitu-gitu (sogok/pungli) sudah enggak bisa," kata Ridwan kepada Kompas.com di PKB Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (12/10/2016).

Ridwan mengaku, petugas tidak memberinya tawaran untuk melakukan suap atau pungli demi meloloskan uji kir kendaraannya. Padahal kerusakannya hanya lampu belakang mobilnya mati.

"Kalau lampu mati enggak boleh, katanya bahaya. Jadi suruh betulin dulu," kata Ridwan.

Ia mengaku, dirinya mengurus uji kir dengan biaya Rp 92.000.

Terkait calo, Ridwan menduga masih ada satu dua yang beroperasi di PKB itu. "Paling satu dua orang ya," kata Ridwan.

Seorang pengemudi mobil boks, Gunawan (30), mengutarakan hal senada. Warga Taman Palem, Cengkareng, Jakarta Barat itu tidak menemukan praktik pungli saat mengurus uji kir.

Dua tahun lalu, kata dia, pungli marak di tempat itu. Calo juga banyak.

"Dulu kadang-kadang ada dari belakang sana nawarin 'mau diurusin enggak'. Tapi ini saya di sini kayaknya enggak ada, mungkin sudah ketat. Kalau pun ada, mungkin mainnya lebih rapi," kata Gunawan.

Ipur (34), sopir Metro Mini 24 jurusan Senen-Tanjung Priok, yang ikut uji kir di PKB ini tidak menemukan praktik pungli di PKB Pulogadung.

"Enggak ada, ini saya ngikutin sesuai prosedur aja," ujar Ipur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com