Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Pasar Blok G, Anies Belanja Kaus Hitam dan Pakaian Tidur Perempuan

Kompas.com - 21/10/2016, 12:54 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta dicarikan kaus hitam polos berukuran XL kepada seorang pedagang di Pasar Blok G Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016).

Keluwesan Anies berinteraksi dengan pedagang tersebut mengundang tawa. Sebab, si pedagang bukan memberikan ukuran yang diminta, malah memberikan kaus berukuran L.

Awalnya, Anies diajak salah satu pedagang laki-laki untuk melihat-lihat ragam kaus yang dia jual. Pedagang itu pun mulai memperlihatkan upayanya untuk meyakinkan Anies agar mau membeli kaus di sana.

"Barang di sini bagus-bagus, Pak Anies, dijamin. Kalau di mal, satunya bisa Rp 150.000. Di sini, sama saya, beli tiga Rp 100.000 saja. Coba dipegang dulu bahannya, bagus punya," kata pedagang tersebut.

Anies pun melihat-lihat model kaus yang dipajang. Setelah lihat-lihat, Anies meminta model kaus yang tidak bergambar merek tertentu.

KOMPAS.com / GARRY ANDREW LOTULUNG Bakal calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat berbincang dengan seorang penjual Pasar Tanah Abang Blok G di Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2016). Kedatangan Anies Baswedan dalam rangka berdiskusi dengan para penjual seputar pasar untuk permasalahan yang ada di Jakarta.
"Coba dicarikan yang enggak ada gambar sponsornya, Pak. Warnanya hitam saja, ukuran yang XL," ucap Anies.

Pedagang itu mencarikan kaus yang Anies inginkan dan didapati tiga helai. Saat Anies mengecek tiga kaus tersebut, ternyata ukuran yang tertera L atau Large. Sedangkan yang Anies inginkan kaus berukuran XL atau Extra Large.

"Itu sudah XL, Pak," ujar pedagang itu.

Anies beberapa kali memberi tahu kalau ukuran kaus itu adalah L, sesuai yang dia lihat. Namun, pedagang tersebut tetap menyebutkan kaus itu berukuran XL.

Hingga akhirnya si pedagang menjelaskan bahwa kaus ukuran L sudah cocok dengan bentuk tubuh Anies. Akhirnya, Anies pun mengalah dan membeli tiga potong kaus itu seharga Rp 100.000.

Selain itu, Anies juga sempat berbelanja tiga pakaian tidur perempuan di pedagang lain seharga Rp 105.000 dan tiga potong pakaian anak-anak seharga Rp 105.000.

Kompas TV Anies Baswedan Tinjau TPST Bantargebang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com