Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Djarot Tak Hadiri Acara Penetapan Cagub-Cawagub DKI

Kompas.com - 24/10/2016, 16:52 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan dirinya tak bisa datang ke acara penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang digelar Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta karena harus menghadiri acara yang digelar Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan Djarot saat acara peluncuran mesin terminal parkir elektronik (TPE) di Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Senin (24/10/2016). Dalam acara itu turut hadir Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah.

"Pak Andri mengambil hari tanggal berbarengan dengan KPU supaya mudah diingat. Peresmian TPE sekaligus peresmian penetapan pasangan calon. Luar biasa. Jadi ke sini kita, enggak datang ke sono," ujar Djarot.

(Baca: Ahok-Djarot Kompak Tak Hadiri Penetapan Paslon oleh KPU DKI)

Peluncuran mesin TPE di Jalan Juanda berlangsung sekitar pukul 15.30. Nyaris bersamaan dengan penetapan pasangan calon oleh KPU DKI di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan.

Djarot merupakan salah satu bakal calon wakil gubernur pada Pilkada DKI 2017. Ketidakhadiran karena rutinitas terkait tugas jabatan tidak hanya dialaminya, karena Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang juga berstatus bakal calon gubernur juga tidak hadir pada acara penetapan cagub-cawagub karena alasan kesibukan.

Pria yang biasa disapa Ahok ini mengaku masih banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan, misalnya seperti memeriksa dan menandatangani banyak dokumen.

"Aku tanda tangan enggak selesai dua koper dari kemarin," kata Ahok.

(Baca: Ahok dan Djarot Tidak Hadir di Penetapan Cagub-Cawagub, Kursi Diduduki oleh Prasetio dan Titi Rajo Bintang)

Kompas TV Hari Ini KPU DKI Resmi Umumkan Nama Cagub
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com