JAKARTA, KOMPAS.com - Selama menjabat Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merekrut anak-anak muda untuk magang di Balai Kota DKI Jakarta. Namun, Ahok akan cuti untuk berkampanye pada Pilkada DKI Jakarta 2017, mulai 28 Oktober 2016 hingga 11 Februari 2017. Lalu, bagaimana nasib anak-anak magang Ahok tersebut?
"Jadi ada beberapa (anak magang) yang keluar, dan beberapa lagi bisa gabung dengan SKPD (satuan kerja perangkat daerah) yang mau terima," kata Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/10/2016).
Meski demikian, Ahok tak mengetahui apakah nantinya SKPD dapat memberi honor atau uang makan kepada anak-anak magang tersebut. Sebab, lanjut dia, selama ini uang makan untuk anak magang berasal dari dana operasional yang didapatkannya tiap bulan.
"Karena saya enggak tahu, enggak mungkin kan pakai uang operasional Plt Gubernur? Dia mau bayar (honor anak magang pakai dana operasional) enggak," kata Ahok.
Ahok menyebut dirinya bisa menghabiskan dana hingga Rp 800 juta tiap bulannya untuk anak-anak magang yang diambil dari uang operasionalnya.
"Kalau saya berhasil jual pabrik, gue gaji mereka. Ha-ha-ha," kata Ahok tertawa.
Adapun program magang periode terbaru berlangsung selama lima bulan, dimulai tanggal 3 Oktober 2016 hingga 31 Maret 2017. Pendaftaran program magang sudab dibuka sejak 18 Juli 2016 dan ditutup 6 Agustus 2016.
Peserta magang dapat mempelajari ilmu kepemimpinan dengan mengikuti kegiatan rapat gubernur dan mengaplikasikan ilmu melalui tugas khusus berkelompok, mengawal program-program unggulan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.