Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Perwakilan Demonstran Dibawa Masuk ke Istana Negara

Kompas.com - 04/11/2016, 16:27 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua perwakilan organisasi masyarakat (ormas) yang berdemo diperkenankan masuk untuk menemui perwakilan pemerintah di dalam Istana Negara, Jakarta.

Menurut pantauan Kompas.com, kedua perwakilan tersebut langsung dijemput oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana. Keduanya dijemput dari tengah kerumunan massa yang berunjuk rasa di depan Istana Negara pada Jumat (4/11/2016) sekitar pukul 15.30 WIB.

Kedua perwakilan massa tersebut adalah Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI Bachtiar Natsir dan Wakil Ketua GNPF Zaitun Rasmin. Tak ada komentar dari keduanya saat awak media bertanya.

Begitu pula dengan Iriawan dan Teddy, keduanya langsung menerobos kerumunan wartawan dan membawa Zaitun dan Bachtiar masuk ke Istana Negara. Sementara itu, setelah keduanya masuk ke Istana Negara, para pendemo sempat memanas.

Mereka mencoba menembus brikade yang dibuat polisi. Tak bisa menembus barikade, massa lantas melemparkan botol air mineral ke arah barikade polisi. Namun, situasi kembali kondusif setelah koordinator pendemo menyerukan selawat dengan menggunakan pengeras suara.

Pihak kepolisian juga mencoba menenangkan para pendemo dengan melontarkan ujaran-ujaran melalui pengeras suara.

"Sekali lagi saya minta kepada masyarakat untuk tetap tertib dalam menyampaikan aspirasinya. Kami bersama TNI siap melakukan pengamanan," ujar salah satu polisi menggunakan pengeras suara.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian melarang pendemo untuk bergerak ke Gedung DPR/MPR RI. Sebab, menurut Tito, nanti di Istana Negara ada perwakilan dari pendemo yang diizinkan masuk untuk menemui perwakilan pemerintah. (Baca: Demonstran Langsung Menegur dan Nyanyikan "Hati-hati Provokasi" Saat Ada yang Ricuh)

Tito mengklaim, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan para koordinator massa, dan mereka sudah bersedia hanya melaksanakan demo dan orasi di depan Istana Merdeka.

"Nanti ada 25 delegasi yang masuk ke Istana, dan kemungkinan besar akan diterima oleh Menko Polhukam (Wiranto), Mensetneg (Pratikno), dan Menag (Lukman Hakim Saifuddin)," ujar Tito di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Buka Penjaringan Bacagub Jakarta, DPW PSI: Kami Cari Jokowi-Jokowi Baru

Megapolitan
13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

13 Jukir Liar di Jakpus Dirazia, Ada yang Mau Kabur, Ada yang Tersenyum Lebar

Megapolitan
Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Panca Darmansyah Bunuh Empat Anak Kandungnya Usai Pergoki Istri Selingkuh

Megapolitan
Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Hasil Otopsi Sementara Mayat Dalam Toren, Tidak Ada Luka dan Positif Narkoba

Megapolitan
Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Hotman Paris: Lima Terpidana Mengatakan Bukan Pegi Pembunuh Vina Cirebon

Megapolitan
Kasus Mayat Dalam Toren, Bandar Narkoba yang Kabur dari Kejaran Polisi

Kasus Mayat Dalam Toren, Bandar Narkoba yang Kabur dari Kejaran Polisi

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Toren di Pondok Aren adalah Bandar Narkoba

Polisi: Mayat Dalam Toren di Pondok Aren adalah Bandar Narkoba

Megapolitan
Dua dari Tiga DPO Kasus Vina Dinyatakan Fiktif, Keluarga Minta Polisi Telusuri Lagi

Dua dari Tiga DPO Kasus Vina Dinyatakan Fiktif, Keluarga Minta Polisi Telusuri Lagi

Megapolitan
Peringati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, 'We Are Sisters' Edukasi Warga Binaan Lapas Perempuan Jakarta

Peringati Hari Kebersihan Menstruasi Sedunia, "We Are Sisters" Edukasi Warga Binaan Lapas Perempuan Jakarta

Megapolitan
Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Tanahnya Dijadikan Akses Jalan, Ketua RT di Bekasi: Saya Izinkan asal Tegur Sapa dan Permisi

Megapolitan
Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Keluh Pegawai Swasta di Jakarta Soal Iuran Tapera, Bikin Gaji Makin Menipis...

Megapolitan
Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Panca Darmansyah Ajukan Eksepsi Atas Dakwaan Jaksa di Kasus Pembunuhan dan KDRT

Megapolitan
Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Soal Potongan Tapera, Karyawan: Yang Gajinya Besar Enggak Berasa, Kalau Saya Berat...

Megapolitan
Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Tak Hanya Pembunuhan Berencana, Panca Darmansyah Juga Didakwa Pasal KDRT

Megapolitan
Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Gaji Dipotong untuk Tapera, Pegawai: Pendapatan Segitu Saja Malah Dipotong Melulu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com