JAKARTA, KOMPAS.com — Aksi unjuk rasa damai di depan Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (4/11/2016) berakhir ricuh. Massa membakar beberapa kendaraan milik polisi.
Menanggapi pembakaran mobil-mobil tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan mengatakan bahwa massa tidak memenuhi janji akan melakukan aksi damai.
"Awalnya kan katanya mau aksi damai, tapi ternyata begini," ujar Iriawan di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat malam.
"Ada tiga sampai empat mobil tadi yang dibakar," lanjutnya.
Meski sempat diwarnai aksi kericuhan pada demonstrasi tersebut, Iriawan memastikan bahwa saat ini kondisi sudah kondusif. Masyarakat diimbau tidak perlu khawatir karena polisi akan terus mengamankan Ibu Kota.
"Tak ada darurat sipil. Kondisi keamanan sekarang sudah kondusif," ucap dia.
Selain pembakaran mobil milik kepolisian, lanjut Iriawan, ada sekitar delapan orang korban luka-luka dari aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh tersebut. Sejumlah korban tersebut berasal dari pihak kepolisian dan dari pedemo.
Saat ini, kata Iriawan, korban telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Sebagai informasi, demonstrasi 4 November dilakukan oleh sejumlah organisasi massa untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menista agama.
Aksi demonstrasi tersebut merupakan aksi lanjutan dari aksi yang pernah digelar pada 14 Oktober 2016.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.