Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadis Tata Air DKI Anggap Aduan Sylviana Layaknya Aduan Warga yang Harus Ditindaklanjuti

Kompas.com - 09/11/2016, 12:13 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan menganggap aduan calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sylviana Murni, layaknya aduan warga pada umumnya.

Sylviana sebelumnya menelepon Teguh dan mengadu tentang banyaknya sampah dalam sebuah parit di kawasan Poncol, Jakarta Pusat.

"Ya kalau ada aduan, selama itu masih tupoksi (tugas pokok dan fungsi) kami, ya kami kerjain kok. Jadi yang namanya bentuk aduan warga, mau warga biasa atau Bu Sylvi kan memang harus dikerjakan, itu tugas kami," kata Teguh, kepada Kompas.com, Rabu (9/11/2016).

(Baca juga: Sylviana Tidak Merasa Memberikan Perintah kepada Kadis Kebersihan DKI)

Mendapat aduan tersebut, Dinas Tata Air DKI Jakarta langsung menerjunkan "pasukan biru".

Adapun "pasukan biru" merupakan pekerja harian lepas (PHL) Dinas Tata Air yang bertugas mengantisipasi banjir.

Biasanya, pasukan biru membersihkan gorong-gorong maupun saluran air.

"Jadi kemarin saya ditelepon (Sylviana) enggak lama, cuma berapa menit, sekitar 5 menit-lah. Dia kasih tahu lokasinya ada di Poncol, di sana memang kawasan padat, kawasan kotor, ya sudah kami bersihin. Kan semua saluran di DKI kan kami juga bersihin kan," kata Teguh.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyebut Sylviana sudah tidak berwenang menginstruksikan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) DKI.

Sebab, menurut dia, Sylviana bukan lagi seorang pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta.

(Baca juga: Telepon Sylviana Murni yang Disorot Plt Gubernur DKI)

Menanggapi hal itu, Teguh memandang pihaknya tetap harus menindaklanjuti aduan Sylviana.

"Begini harus dibedakan antara kebutuhan masyarakat dengan memang kebutuhan pribadi. Kalau saya kan perintah Pak Plt Gubernur ya memang dalam kapasitasnya seperti itu, tetapi ini kan sudah tupoksi kami, diminta atau tidak ya tetap sudah tupoksi kami agar saluran itu harus dibersihkan," kata Teguh.

Kompas TV Alasan Sylviana Menjadi Cawagub AHY
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com