Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perludem Tidak Yakin Pemilih yang Difabel di Jakarta Hanya 5.366 Orang

Kompas.com - 09/11/2016, 16:43 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta Bidang Sosialisasi, Betty Epsilon Idroos, mengatakan, jumlah pemilih penyandang disabilitas pada Pilkada DKI 2017 sebanyak 5.366 orang.

Jumlah tersebut diketahui berdasarkan hasil pemutakhiran data pemilih yang ditetapkan menjadi daftar pemilih sementara (DPS).

"Jumlah difabel tunanetra, tunarungu tunawicara, kemudian tunadaksa, dan lain-lain, itu berjumlah sekitar 5.366 orang. Ini data sementara yang kami kumpulkan," ujar Betty dalam sebuah diskusi di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (9/11/2016).

Menanggapi angka tersebut, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, meminta KPU DKI kembali mendata pemilih difabel atau penyandang disabilitas dengan berkolaborasi bersama beberapa organisasi penyandang disabilitas.

"Saya agak ragu jumlah difabel sebesar ini. Kami mendorong KPU berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, organisasi penyandang disabilitas, Dinas Sosial, lalu juga dengan panti-panti sosial," kata Titi dalam kesempatan yang sama.

Titi menyebut, angka 5.366 pemilih kurang mencerminkan realitas yang sebenarnya terjadi di lapangan. Menurut dia, kemungkinan masih ada keluarga yang malu menyatakan bahwa ada anggota keluarga mereka yang menyandang disabilitas pada saat petugas melakukan pemutakhiran data.

Komisioner KPU DKI Bidang Pemutakhiran Data, Moch Sidik, sebelumnya pernah mengatakan akan mendata pemilih penyandang disabilitas. KPU DKI akan berkoordinasi dengan organisasi penyandang disabilitas untuk mendata jumlah pemilih yang memiliki keterbatasan.

Sebabnya, data yang dimiliki KPU DKI masih merupakan hasil sepihak dari pemutakhiran data yang dilakukan. Hasil tersebut harus disinkronisasi dengan data yang dimiliki organisasi penyandang disabilitas. (Baca: Ini Program Cagub-Cawagub DKI Jakarta bagi Penyandang Disabilitas)

Selain itu, KPU DKI juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk mendata warga yang hilang ingatan ataupun gangguan jiwa. Pendataan dilakukan agar Dinas Kesehatan dan para dokter bisa menerbitkan surat keterangan.

Dengan demikian, KPU DKI bisa menghapus nama-nama pemilih yang memiliki gangguan kejiwaan dari daftar pemilih pada Pilkada 2017.

Kompas TV Irma Suryanti: Melawan Keterbatasan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com