Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anies tentang Kesukaannya Menari

Kompas.com - 18/11/2016, 20:48 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, memperlihatkan kegembiraannya saat kampanye ke tiga tempat pada Jumat (18/11/2016). Kegembiraan Anies didapat saat dia menari bersama setiap tiba di lokasi kampanye yang berada di wilayah Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.

Seperti saat Anies memulai kampanye di RW 10 Kelurahan Pademangan Timur, Jumat siang. Sesaat setelah menapakkan kaki di sebuah lapangan yang disulap menjadi tempat kampanye, warga dan tim suksesnya sudah mengajak joget dengan lagu berjudul "Kobarkan Semangat".

Tidak hanya di sana, Anies juga joget ketika berpindah ke tempat kampanye yang kedua di Kelurahan Pademangan Barat dan tempat ketiga di Kelurahan Ancol. Lagu pengiring joget di tiap tempat berbeda-beda, salah satunya menggunakan musik PPAP (Pen Pineaple Apple Pen) yang dimodifikasi dengan lirik untuk kampanye Anies-Sandi.

"Alhamdulillah bakat terpendam ada salurannya sekarang. Sebenarnya teman-teman tim punya variasi (tarian) macam-macam, cuma saya sudah lama sekali enggak nari. Dulu saya SMA itu nari tradisional. Bahkan saya dulu ikut banyak kegiatan-kegiatan operet yang harus nari juga. Enggak membayangkan sudah sekian belas tahun nari lagi," kata Anies.

(Baca: Anies Janji Tingkatkan Keamanan Permukiman di Pinggir Rel)

Menari ini juga disebut Anies sebagai salah satu bentuk variasi kampanyenya. Ke depan, variasi kampanye tidak hanya dengan menari, tetapi juga dengan mengadakan olahraga bersama warga, seperti sepak bola, futsal, voli, dan badminton.

"Saya dulu juga sering olahraga. Jadi, kampanye ini seperti mengembalikan kegiatan rutin yang sudah bertahun-tahun tidak dilaksanakan," tutur Anies.

Menurut dia, variasi kampanye seperti ini memiliki dampak positif bagi dirinya dan warga sekitar. Dampak positif yang dimaksud adalah membuka peluang interaksi dengan warga lebih luas lagi, sehingga masyarakat dapat mengenal lebih jauh seperti apa sosok seorang Anies.

Kegiatan serupa juga bisa jadi contoh cara warga setempat bersosialisasi di sebuah ruang terbuka publik.

"Interaksi itu bahasa, badan, dan jiwa muncul dengan kegiatan bersama. Itu yang kami ingin dorong ke depan. Membuat ruang terbuka lebih banyak karena dengan interaksi muncul keakraban, kedekatan, dan saling percaya. Kalau ruang interaksi bertambah, maka secara umum tingkat kepercayaan meningkat, kualitas masyarakat pun akan meningkat," ujar Anies.

Kompas TV "Blusukan" Olahraga Ala Anies-Sandi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com