Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

EKI Update, Inspirasi untuk Menembus Batas

Kompas.com - 21/11/2016, 13:11 WIB

Seorang wanita terpekur di sebuah kursi, seorang wanita lainnya tampak sedang bermain piano. Tak lama, mereka bertukar tempat dan mulailah wanita yang tadi terpekur memainkan piano, sebaliknya wanita satu lagi bernyanyi. Tak lama, bermunculan tujuh penari dengan kostum serupa, melekat ditubuh, hampir menyerupai warna kulit.

Nyanyian blues berjudul Nobody karya Bert Williams dan Alex Rogers, dibawakan dengan warna suara yang sangat pas, mengiringi gerak-gerak gelisah, pencarian dan fragmentatif dari warna-warni hubungan antar manusia. Tarian ini ditutup dengan tampilan tap dance sang penyanyi, Ara Ajisiwi, di atas piano, ditingkahi permainan tata cahaya sehingga menebalkan aksen yang manis. Inilah koreografi pembuka di ajang EKI Update v 2.0 karya Rusdy Rukmarata.

Selanjutnya sebuah tarian yang dibawakan oleh tujuh penari wanita, berjudul Femme Énervé. Yuliani Ho, sang koreografer, menawarkan gerak indah, canggung dan ekspresi yang 'kosong'. Seakan setiap penari membawakan kegelisahan masing-masing sebagai seorang perempuan, bahwa memenuhi semua tuntutan hidup adalah sebuah keharusan. Sajian terasa cepat, menyisakan perenungan yang menggantung.

Kemudian, koreografi [Behind] The Door memukau penonton dengan empat buah pintu yang tertata di atas panggung. Kemudian seorang penari wanita tampak melintas, berjalan pelan. Sesaat kemudian musik menghentak dalam tempo cepat dari balik. Pintu bergantian membuka dan menutup. Penari-penari lelaki keluar, menari bersama dengan gerakan-gerakan akrobatik, sesekali menampilkan sketsa rasa, peristiwa dan lagi-lagi permainan cahaya mempertegas misteri-misteri di balik pintu. ?Munculnya satu-satunya karakter penari wanita seakan menjadi pengalih perhatian. Tarian ditutup dengan terbukanya sebuah pintu.?Penonton dibiarkan menebak secara liar, ada apa di balik pintu-pintu kehidupan kita?? [Behind] The Door menjadi karya kolaboratif yang utuh antara musik, tari, properti serta tata cahaya.

Mengenai sajian kolaboratif ini memang sesuai dengan tema #InArtWeUnite yang jadi payung dari semua nomor. Rusdy Rukmarata selaku Direktur Artistik EKI Dance Company menyatakan, "Kami ingin menembus batas yang ada dalam seni, untuk bersama berkarya. Bukan satu seniman ikut seniman lain, tapi dari awal, semua yang terlibat berunding dan mengeksekusi," katanya.?Selanjutnya nomor tarian yang ditampilkan berjudul Man Ja Mon, karya Gede Juliantara yang secara komedi menggambarkan kepercayaan dalam masyarakat Bali mengenai kemampuan manusia menjadi monyet dan sebaliknya. Busana monyet yang bercahaya di saat panggung gelap, sangat mencuri perhatian, ditambah lagi dengan koreografi yang enerjik. ?

Ada juga karya Kresna Kurnia Wijaya yang menjadikan layar film sebagai 'panggung' karya tarinya. Menyajikan interaksi seorang penari dengan dirinya sendiri. Secara teknis, tentu ini membutuhkan kerjasama koreografer, penari, serta satu tim produksi film. ?

Pada babak kedua, diisi dengan sajian drama musikal singkat yang mengangkat kisah cinta segitiga antara Rama - Shinta dan Sarpakenaka. ?Secara pengadeganan, menampilkan gaya wayang orang, nyanyian ala Broadway, shadow dance dan dialog dengan bahasa kekinian.

Di dalam Eki Update v 2.0 ini juga menyisipkan obrolan ringan bersama Nanang Ruswandi dan Teguh Kentus Apirandi, personil dari Wayang Orang Bharata. Bukan cuma ngobrol, mereka juga bermain tebak karakter ?Secara menyeluruh, tidak lebih dari 90 menit, EKI Update V2.0 berhasil menghibur dan menawarkan bentuk sajian yang kaya dan sarat dengan unsur kolaborasi.

Secara pesan, seakan menyentil hubungan antar pria-wanita, antara cinta sesungguhnya dan sekadar barang pamer.?Hal menarik adalah sajian rupa-rupa seni yang dijahit dalam satu kesatuan. Keberhasilan sebuah pentas, bisa jadi di hati tiap pemirsa. Namun kemauan menembus perbedaan ditengah iklim sosial politik yang berkubu-kubu ini, menawarkan hal yang menarik.?

"Dalam seni, kita berusaha menginspirasi sektor kehidupan lain, bahwa karya yang baik sewajarnya tidak terbatasi oleh sekat apapun," kata Rusdy Rukmarata. (Iwan Setiawan/JY)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com