Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemis dengan iPhone dan Galaxy Note 3 Sudah Tiga Kali Diamankan Petugas

Kompas.com - 23/11/2016, 14:41 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemis bernama M Irfan Gunawansyah (28) yang diamankan dengan uang Rp 1.050.000, ponsel pintar merek iPhone 5S, dan Samsung Galaxy Note 3, mengaku sudah beberapa kali diamankan petugas Dinas Sosial DKI Jakarta.

Kejadian terakhir, Irfan terjaring razia Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta Pusat di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016) kemarin.

Dia kemudian dibina di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Kedoya, Jakarta Barat. Saat terkena razia, Irfan mengaku pasrah.

"Enggak bisa lari, jadi nyerah aja. Kalau lari, jatuh, gimana," ujar Irfan di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1, Rabu (23/11/2016).

Irfan akan dibina maksimal selama 21 hari di panti sosial tersebut. Setelah itu, dia akan dipindahkan ke Panti Sosial Bina Daksa (PSBD), Cengkareng, Jakarta Barat.

Sebelum terjaring razia Selasa kemarin, Irfan juga sudah dua kali diamankan petugas dan dibina di kedua panti itu.

"Di panti ini, puasa tahun ini, lima bulan yang lalu. Yang di Cengkareng, PSBD itu, pernah sekali," kata dia.

Irfan mengaku biasa mengemis di Pasar Kebayoran Lama dan Kawasan Sarinah. Apabila mengemis di pasar, dia akan berkeliling sekitar pukul 07.00 - 08.30 WIB. Sementara jika di Kawasan Sarinah, dia biasanya mengemis pukul 12.00 - 16.30 WIB. (Baca: Pengemis dengan Uang Rp 1 Juta, iPhone, dan Galaxy Note 3 Diamankan Dinsos)

Setiap kali mengemis, Irfan bisa mendapatkan uang Rp 200.000. Dalam sepekan, Irfan tiga kali mengemis. Uang itu dia gunakan untuk membeli Samsung Galaxy Note 3, kredit iPhone 5S, kredit jam tangan Alexandre Christie, menabung, dan mengirim uang untuk keluarganya di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat.

"Dapatlah Rp 600.000 seminggu. Paling bisa nabung Rp 400.000 sisa makan. Kalau ngirim ya paling sebulan sekali ngirim Rp 200.000 buat kebutuhan ibu saya," ucap Irfan.

Dari hasil mengemisnya itu, Irfan kini mempunyai tabungan Rp 2,9 juta. Setelah tiga kali diamankan petugas, dia mengaku kapok. Dia mengemis sejak Desember 2013. Sebelum itu, Irfan juga pernah mengemis di Ibu Kota pada 2010 selama enam bulan.

Kompas TV Pengemis Ini Punya Uang Rp 90 Juta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com