Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus Harimurti "Curhat" tentang Rumah Dinas Ayahnya yang Tak Ber-WC

Kompas.com - 27/11/2016, 19:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono menjanjikan program rumah rakyat bagi warga DKI Jakarta.

Sebab, tercatat kurang dari separuh warga di Jakarta yang memiliki rumah sendiri. Sisanya hidup mengontrak atau menyewa dan menumpang.

Agus pun mengaku mempunyai alasan khusus hingga ingin membuat program rumah rakyat itu.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono dan Ani Yudhoyono itu "curhat", saat masih kecil, ia sekeluarga tinggal di rumah dinas militer di daerah Dayeuh Kolot, Bandung.

Di sana, ia sekeluarga hidup dengan rumah sederhana yang tidak memiliki kamar mandi.

"Namanya juga anak kolong (anak tentara)," kata Agus, dalam pidato politik di kampanye terbatasnya dengan pelaku ekonomi dan sejumlah kalangan, di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Minggu (27/11/2016).

Sang ibu, Ani Yudhoyono, lanjut Agus, sampai hafal jadwal para tetangganya menggunakan kamar mandi, saking seringnya menunggu giliran.

Dengan pengalaman itu, Agus memahami betapa sulitnya mempunyai rumah di Jakarta.

"Kalau saya saja mampu merasakan betapa sulitnya tidak memiliki kamar mandi di rumahnya sendiri, tentu saja saya pun mampu membayangkan sulitnya orang yang tidak memiliki rumah," ujar Agus.

Oleh karena itu, persoalan pembangunan perumahan rakyat, akan jadi agenda dan prioritas penting dalam pembangunan Jakarta.

Namun, Agus mengaku tidak akan melakukan penggusuran. Dia mengklaim, program rumah rakyatnya berbeda dengan program penataan sekarang ini.

Pertama, lanjut Agus, ia menjanjikan akan membangun tanpa menggusur. Kedua, kalaupun ada pembangunan dan masyarakatnya mesti dipindahkan, ia menjanjikan akan membangun di lokasi yang sama.

"Ketiga, membangun dengan melibatkan komunitas setempat. Because we are not only building 'houses', but also 'homes'," ujar Agus.

Keempat, Agus menjanjikan masyarakat akan tetap memiliki rumah, bukan menyewa. Bahkan, ia menjanjikan bentuknya rusunami, bukan rusunawa.

Kelima ia berjanji menyediakan tempat untuk usaha.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com