Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Pelayanan Dukcapil Jaksel, Ini Penjelasan Kasudin

Kompas.com - 01/12/2016, 11:04 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan Sapto Wibowo membantah menurunkan pelayanan saat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjalani masa cuti kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017.

Sebelumnya, seorang warga Tanah Kusir bernama Supriyati Ningsih mengeluhkan pengurusan akta kelahiran anaknya di Kantor Suku Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta Selatan di Radio Dalam.

Menurut Supriyati, pelayanan saat mengurus akta kelahiran anaknya berbeda dengan saat ia mengurus kepindahan kartu keluarga, sebelum Ahok cuti.

Sapto menjelaskan bahwa akta kelahiran anak Supriyati yang dikeluarkan Dukcapil Tangerang hilang, maka Dukcapil Jakarta Selatan perlu memastikan dulu ke Dukcapil Tangerang.

"Kami tidak semudah itu langsung proses, perlu adanya koordinasi dengan pihak Dukcapil Tangerang apakah benar diterbitkan oleh Disdukcapil Tangerang, dan kondisi saat itu agak sulit dan membutuhkan waktu untuk menghubungi Disdukcapil Tangerang," kata Sapto, kepada Kompas.com, Kamis (1/12/2016).

(Baca: Warga Keluhkan Pelayanan yang Sepi Saat Ahok Cuti Kampanye)

Sapto mengatakan yang dilakukannya dalam menangani kasus Supriyati justru terbilang terobosan sejak diberlakukannya azas domisili sebagaimana tertuang dalam UU Nomor 24 Tahun 2013 tentag Administrasi Kependudukan.

Ia mengaku sebelumnya tidak melayani penerbitan akta kelahiran baru yang hilang dari luar Jakarta.

"Ini perlu petunjuk teknis, tapi saya sangat senang bisa membuat trobosan, mengapreasiasi petugas kami meskipun waktunya agak lama. Tapi kami berpikir bagaimana kalau yang bersangkutan dari Papua atau Medan, apalagi di kota yang agak terpencil, berapa biaya dan waktu yang dibutuhkan," ujarnya.

Adapun soal sepinya petugas saat kedatangan Supriyati itu, Sapto menjelaskan tidak ada keterlambatan dari para pegawainya. Sebab kehadiran itu sangat memengaruhi penilaian kinerja dan tunjangan. Sapto juga memastikan pihaknya tidak melakukan pungli.

"Sebenarnya pada saat itu sekitar 07.30 dan hari Senin ada giat apel di Kantor Wali Kota, jadi kami bagi tugas," kata Sapto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com