Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga Soal Dana Kampanye

Kompas.com - 05/12/2016, 20:14 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, menyatakan dana kampanyenya bersama pasangannya, calon gubernur Anies Baswedan, berasal dari internal maupun dari pihak ke tiga. Sandiaga menyatakan, sejauh ini dana kampanye masih mencukupi.

Namun, ia mengatakan bahwa untuk kampanye yang masih menyisakan waktu sekitar dua bulan, tentu masih perlu penambahan dana.

"So far alhamdulilah, ya secara ideal sih perlu lebih banyak, tapi sejauh ini alhamdulilah bisa menggulirkan roda kegiatan sosialisasi dan kampanye kami," kata Sandiaga usai kampanye di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Senin (5/12/2016).

Sandiaga mengaku, pihaknya masih menghitung dana untuk kebutuhan kampanyenya. Pihaknya berkomitmen untuk berkampanye secara efisien agar menghemat dana.

"Kami lagi usahakan seminimal mungkin, seefisien mungkin, karena kami yang tidak didukung oleh partai-partai besar. Kami adalah partai-partai yang selama ini justru di luar pemerintahan," kata Sandiaga.

Untuk menambah dana kampanye, Sandiaga menyatakan pihaknya akan mencari dana dari membuka kelas-kelas berbayar. Ia akan membagi tugas dengan pasangannya calon gubernur DKI Anies Baswedan.

Untuk kelas motivasi akan dilakukan Anies, sedangkan kelas yang berkaitan dengan bidang usaha akan ditangani Sandiaga.

"Saya bersama Mas Anies lagi mencoba membuka kelas-kelas berbayar untuk motivasi, kelas-kelas untuk wirausaha yang bisa membantu pendanaan nanti untuk penggalangan dua bulan ke depan," kata Sandiaga.

Namun, model kelas berbayar itu menurutnya tidak akan mematok tarif yang memberatkan.

"Kami akan buat sangat-sangat murah dan terjangkau karena mereka juga dari kelompok menengah ke bawah yang tidak memiliki dana berlimpah," kata Sandiaga.

Sandiaga memastikan bahwa dana kampanye yang dikumpulkan bukan dana ilegal. Pihaknya juga menjanjikan transparansi.

"Pasti dana-dana yang masuk ke kampanye kita adalah dana-dana yang bersih dari tindakan korupsi. Saya tidak mau ada dana-dana yang didapat dari sumber haram," kata Sandiaga.

Kompas TV Sandiaga Akan Jual Saham Miras di BUMD
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com