JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga Kepulauan Seribu, Komarudin, mengeluh tentang jumlah Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Kepulauan Seribu yang berkurang. Padahal, banyaknya wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu membuat sampah yang dihasilkan semakin banyak.
"Adanya wisatawan dari Jakarta yang datang ke Pulau Tidung, misalnya, itu banyak. Sampahnya juga jadi banyak sekali," ujar Komarudin di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jumat (9/12/2016).
Keluhan tersebut disampaikan kepada Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang sedang berkunjung ke pulau itu. Komarudin menambahkan sampah juga bukan dihasilkan dari wisatawan saja.
Sampah dari 13 aliran sungai di Jakarta juga terbuang ke laut dan mengotori laut. Tentang hal itu, Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono mengatakan bahwa tidak pernah ada niat untuk mengurangi jumlah PPSU di Kepulauan Seribu. Sumarsono mengatakan sejak tahun 2014, jumlah PPSU juga tidak pernah dikurangi.
"Bahkan keinginan kami adalah untuk menambah," ujar Sumarsono. (Baca: Setelah 2 Tahun Menunggu, Warga Kepulauan Seribu Dipastikan Punya Kapal Jenazah pada 2017 )
Sumarsono mengatakan alasan PPSU harus ditambah adalah terkait rencana Pemprov DKI untuk menjadikan Kepulauan Seribu sebagai objek wisata berskala internasional. Dengan program itu, maka wisatawan yang datang ke Kepulauan Seribu semakin banyak.
"Kita justru butuh tenaga makin banyak, kenapa malah dikurangi?" ujar Sumarsono.