Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Anies karena Suka Menghukum PNS secara Terbuka, Ahok Jelaskan Alasannya

Kompas.com - 16/12/2016, 06:03 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan, mengkritik kebiasaan calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama, yang menurutnya sering mempermalukan PNS DKI.

"Budaya yang dibangun itu harus budaya positif, yaitu menghukum tertutup dan memuji terbuka. Kalau sekarang kan terbalik. Semua PNS disebut koruptor, aduh bahaya sekali," ujar Anies dalam program Rosi dan Kandidat Pemimpin Jakarta yang disiarkan Kompas TV dari Djakarta Theater, Kamis (15/12/2016) malam.

(Baca: Ahok Sindir Anies Terkait Data Saat Jadi Menteri Pendidikan)

Selain itu, Anies juga mengkritik pencapaian Pemprov DKI soal hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan penyerapan anggaran yang merah di bawah kepemimpinan Ahok.

Ahok pun mencoba menjelaskan alasannya yang cenderung keras terhadap PNS DKI. Dia mengatakan, ketegasan itulah yang membuat banjir di Jakarta menjadi berkurang.

Hal itu bisa terjadi setelah dia mengganti empat pejabat Dinas PU dengan sarjana sosial yang sama sekali tidak mengerti soal tata air.

Namun, urusan banjir malah selesai karena pejabat yang dia pilih mau melakukan pekerjaan sesuai dengan perintahnya.

Ahok mengatakan, awalnya dia mengkritik para PNS DKI secara tertutup. Namun, hal itu justru dimanfaatkan PNS DKI untuk menyerangnya. Ahok bercerita, PNS DKI malah pernah mencoba menyuapnya.

"Gratifikasi terbesar di Indoneisa itu disetor oleh DKI Jakarta, yaitu sebesar Rp 9,4 miliar. Itu bukti. Saya bilang kalau Anda enggak mau serahkan ke KPK, saya akan tangkap hari itu juga," ujar Ahok.

(Baca: Dikritik Anies Hanya Fokus Membangun Benda Mati, Ini Tanggapan Ahok-Djarot)

Ahok mengatakan, ketegasan yang dia lakukan diperlukan untuk menghadapi PNS DKI. Namun, Ahok membantah bahwa sikapnya bisa membuat PNS DKI sakit hati.

"Selama bisa baik-baik, kami baik-baik kok. Buktinya mereka enggak sakit hati tuh. Kalau sakit hati, bisa enggak sungai bersih, jalanan bersih?" ujar Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Tersangkut Kasus Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap Dalam Kondisi Sadar

Megapolitan
Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Mayat yang Ditemukan Dalam Sarung di Pamulang Berjenis Kelamin Pria dan Berusia Sekitar 40 Tahun

Megapolitan
Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Polisi Otopsi Mayat Pria Terbungkus Kain yang Ditemukan di Tangsel

Megapolitan
Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Polisi Temukan Luka di Leher dan Tangan pada Jasad Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat 'Ngebut'

Angkot di Ciracas Tabrak Motor dan Mobil akibat "Ngebut"

Megapolitan
 Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Mayat Terbungkus Kain Ditemukan di Pamulang, Tangsel

Megapolitan
Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Polresta Bogor Tangkap 6 Pelaku Tawuran, Dua Orang Positif Narkoba

Megapolitan
Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Dilempar Batu oleh Pria Diduga ODGJ, Korban Dapat 10 Jahitan di Kepala

Megapolitan
Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Terbentur Aturan, Wacana Duet Anies-Ahok pada Pilkada DKI 2024 Sirna

Megapolitan
Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com