Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buni Yani Bingung Dijadikan Saksi dalam Kasus Dugaan Makar Sri Bintang Pamungkas

Kompas.com - 19/12/2016, 14:17 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Buni Yani mengaku tidak mengerti apa hubungan antara dirinya dengan kasus dugaan makar yang tersangkanya adalah Sri Bintang Pamungkas. Hal itu diungkapkan untuk menanggapi pernyataan penyidik Polda Metro Jaya yang menetapkan sejumlah orang sebagai saksi kasus Sri Bintang, salah satunya Buni Yani.

"Lagi-lagi saya kaget juga Pak Buni dipanggil sebagai saksi atas Pak Sri Bintang Pamungkas, soal tuduhan makar. Pak Buni juga merasa kurang paham kenapa dijadikan saksi dalam kasus ini," kata kuasa hukum Buni, Aldwin Rahadian, kepada pewarta di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2016).

(Baca: Polisi Panggil Buni Yani, Ahmad Dhani, dan Permadi Terkait Kasus Makar)

Menurut Aldwin, surat pemanggilan dari Polda Metro Jaya yang meminta keterangan Buni soal video di YouTube yang menampilkan dugaan tindak pidana makar di bawah kolong jembatan dekat Kalijodo, Jakarta Utara.

Menanggapi hal tersebut, Aldwin menegaskan kliennya tidak pernah berada di sana maupun bertemu dengan Sri Bintang di bawah kolong jembatan Kalijodo.

"Pak Buni tidak hadir di sana dan tidak pernah menghadiri pertemuan itu. Tidak kenal dengan Pak Bintang juga. Tapi enggak apa-apa, karena polisi ingin minta keterangannya, saya mendorong supaya Pak Buni hadir menjelaskannya, biar clear," tutur Aldwin. Sedianya, Buni hadir dalam panggilan pemeriksaan sebagai saksi di Polda Metro Jaya pada Jumat (16/12/2016) lalu.

Tapi, Buni saat itu sedang sakit sehingga pemeriksaan dijadwalkan ulang pada Selasa (20/12/2016).

Kompas TV Karena Makar Setitik, Rusak Susu Sebelanga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com