Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bantah Berlaku Tidak Etis terhadap Partai Nasdem

Kompas.com - 28/12/2016, 19:38 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, mengaku diundang oleh tim relawannya saat menghadiri deklarasi dukungan dari sejumlah kader Partai Nasdem untuk Anies Baswedan dan dirinya pada Selasa (27/12/2016) kemarin.

Sandiaga mengungkapkan hal itu untuk menjawab tudingan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Nasdem DKI Jakarta, Bestari Barus, yang menilai kehadiran Sandiaga dalam deklarasi itu seakan-akan hendak memecah belah partai. Bahkan, Bestari juga ingin melaporkan Sandi ke Bawaslu DKI Jakarta karena dianggap berlaku tidak etis.

"Bagi saya, saya datang atas undangan (relawan), saya tidak menginisiasi (dukungan)," kata Sandi kepada Kompas.com, Rabu (28/12/2016).

Sandi menjelaskan, awalnya perwakilan relawan yang berbasis di posko pemenangan Jalan Panglima Polim, Jakarta Selatan, menghubungi dia pada Selasa pagi. Relawan itu menyebutkan, ada segenap fungsionaris Partai Nasdem wilayah Jakarta Timur yang mau bergabung dan berjuang bersama Anies-Sandi.

Alasan para fungsionaris Partai Nasdem mau mendukung karena mereka menganggap sosok Anies dan Sandi lebih bisa mewakili aspirasi mereka, ketimbang Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat.

Ketika menanggapi hal itu, Sandi menyambut baik sekaligus mengingatkan supaya mereka tidak mencederai Partai Nasdem meski punya pilihan politik yang berbeda.

"Sudah saya ingatkan ke mereka bahwa mereka sukarela dan tidak ada atribut partai. Saya tidak memecah belah (partai) kok," tutur Sandi.

Bestari sebelumnya menyebut Sandi telah menghadiri kegiatan deklarasi yang tidak resmi dan mengatasnamakan Partai Nasdem. Bestari juga menilai Sandiaga sudah melakukan penistaan politik karena Partai Nasdem sedari awal jelas-jelas mendukung pasangan Basuki-Djarot.

Meski begitu, belum dipastikan kapan laporan ke Bawaslu DKI Jakarta akan dilayangkan.

Secara terpisah, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti saat dikonfirmasi mengaku belum menerima laporan terkait hal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com