Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Robohnya Tangga Darurat di Apartemen Grand Kamala Lagoon

Kompas.com - 04/01/2017, 13:41 WIB

BEKASI, KOMPAS.com — Kepolisian Sektor Bekasi Selatan Kota Bekasi, Jawa Barat, mengungkapkan kronologi kejadian runtuhnya tangga darurat setinggi 32 lantai di Apartemen Grand Kamala Lagoon yang tengah dikerjakan, Rabu (4/1/2017).

"Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 01.20 WIB ketika seorang pekerja, Pajar Sidik, sedang memasang tangga darurat berbahan beton precast di lantai 32-33," kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Bayu Pratama di Bekasi.

Saat itu, Pajar dibantu oleh rekannya bernama Barja (45), operator alat crane, untuk mengangkat tangga precast.

Saat hendak melepas tackle atau hois (alat pengangkat material), tiba-tiba precast atau pijakan yang menjadi tumpuan korban patah.

Patahan beton baja itu menimpa tangga lainnya di bagian bawah hingga membuat Pajar bersama tangga pijakannya kemudian jatuh terjun hingga ke lantai basement.

Tubuh korban saat ini masih tertimbun runtuhan puing tangga setinggi lima meter dari lantai 4 hingga basement.

Puluhan pekerja yang ada di lokasi mendadak panik dan berupaya memanggil petugas Pemadam Kebakaran Kota Bekasi untuk mengevakuasinya.

Petugas juga meminta bantuan Polsek Bekasi Selatan dan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta untuk menolong Pajar.

Sejumlah saksi mengungkapkan, korban sempat berteriak dan merintih kesakitan. Namun, pada pukul 05.00 WIB, suara rintihan korban tidak terdengar lagi.

(Baca juga: Seorang Pekerja Terjebak Reruntuhan Tangga Darurat Apartemen di Bekasi)

Hingga pukul 11.00 WIB, petugas masih berupaya mengevakuasi korban dari reruntuhan puing.

Bayu mengatakan, selain Pajar, korban lain bernama Omen (22). Adapun Omen mengalami luka gores di bagian wajah dan saat ini dibawa penyidik ke Polsek Bekasi Selatan untuk dimintai keterangan.

Apartemen Grand Kamala Lagoon di Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang dibangun oleh kontraktor Badan Usaha Milik Negara PT PP sejak 2013.

Hingga kini, pembangunan fisik apartemen sudah mencapai tahap 20 persen dari semua siteplan pembangunan yang dirancang sejak 1994.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com